Terungkap, Wanita Misterius yang Beri Racun ke Bumbu Sate Maut yang Tewaskan Anak Driver Ojol di Bantul
Kepolisian Resor Bantul menangkap seorang wanita berusia 25 tahun yang disinyalir merupakan pelaku di balik kasus sate yang bumbunya diracun dan menewaskan anak seorang driver ojek online (ojol) yang kini terungkap sebagai pembunuhan berencana salah sasaran.
IDWS, Senin, 3 Mei 2021 - Anak bernama Naba Faiz Prasetya (9) itu tewas setelah menyantap sate yang dibawa pulang ayahnya. Naba memakan sate dengan bumbu yang banyak, sedangkan ibunya sedikit. Ayahnya, Bandiman, hanya menyantap sate tanpa menggunakan bumbu.
Ternyata terdapat racun dalam bumbu sate tersebut. Naba pada akhirnya meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit. Sementara istri Bandiman, sempat kritis namun nyawanya masih tertolong.
Dir Reskrimmum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya (Baju Putih) dan tersangka NA (belakang) di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021)(KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)
Sate dengan bumbu beracun itu rupanya didapat Bandiman dari seorang wanita misterius yang meminta jasanya secara offline untuk mengantarkan sate maut yang — menurut wanita misterius tersebut merupakan pemberian dari Pak Hamid — ke alamat dari seorang pria bernama Tomi dengan imbalan Rp 30.000, serta dibekali nomor ponsel Tomi. Sesampainya di alamat tujuan, Tomi rupanya masih berada di luar kota dan meminta agar sate diserahkan ke istrinya yang saat itu berada di rumah. Hanya saja istri Tomi menolak karena merasa tidak mengenal Pak Hamid dan meminta Bandiman membawa pulang saja sate itu.
Nahas, sate itulah yang kemudian merenggut nyawa putranya Naba, dan istrinya juga nyaris mengalami nasib serupa.
Motif sakit hati
Setelah penyelidikan selama 4 hari, Kepolisian Resor Bantul menangkap seorang wanita bernama Nani Apriliani Nurjaman (25), warga Majalengka, Jawa Barat, yang telah ditetapkan sebagai tersangka dari kasus sate maut beracun yang menewaskan Naba.
Nani Apriliani Nurjaman (tengah) pelaku yang memberi racun ke bumbu sate yang menewaskan Naba, anak dari Bandiman. (Harian Jogja/Jumali)
Dir Reskrimmum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya dalam konferensi pers di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021) mengatakan motif Nani memberi racun ke dalam bumbu sate tersebut adalah sakit hati kepada Tomi lantaran ditinggal menikah dengan wanita lain.
"Motifnya, sakit hati karena target [Tomi] menikah dengan perempuan yang lain," katanya Rudy, Senin (3/5/2021), seperti dikutip dari Jogjapolitan.
Pada momen yang sama, Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono mengungkapkan bahwa racun yang digunakan Nani adalah KCN atau Kalium Sianida yang ia pesan secara online sebanyak 250 gram seharga Rp 224.000.
"250 gram harganya Rp 224.000," kata Sulistiyono seperti dikutip dari Kompas.com.
Teridentifikasinya Nani oleh pihak Kepolisian Bantul bermula dari kemasan sate maut tersebut, yang disebut polisi memiliki bungkus lontong yang unik. Dari situ, polisi mengetahui sate itu dibeli Nani dari penjual sate di Kemanten Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
"Uniknya kalau lontong biasanya bungkus utuh ini seperti lupis pakai daun," kata Rudy.
Selain itu, menurut Burkan keterangan saksi akurasinya cukup bagus. Keterangan dari ojolnya cukup detail. Memang ada beberapa CCTV yang diambil dari titik bisa kepastian Nani orang yang terlibat. Namun akhirnya ditangkap di rumahnya Potorono, Banguntapan, Jumat (30/4/2021). Burkan mengakui cukup sulit menggali keterangan dari pelaku.
"Ini introvert banget tidak semudah yang anda bayangkan, Awalnya saya mengira sesimpel itu tapi agak tertutup ini," kata Rudy.
(stefanus/IDWS)