AS dan Australia Terjun Dalam Misi Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang di Laut Bali
Amerika Serikat ikut membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 dalam bentuk pesawat patroli yang terbang dari Filipina pada Jumat (23/4/2021) hari ini.
IDWS, Jumat, 23 April 2021 - Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto juga dikabarkan akan "berdiskusi akan bantuan apa saja yang bisa diberikan AS," menurut keterangan Pentagon melansir Reuters.
Sebelumnya di hari yang sama, Australia telah mengirimkan dua kapal perang untuk memperluas wilayah pencarian KRI Nanggala-402, menurut Laksamana Muda Mark Hammond, komandan dari armada Australia.
Bantuan dari Washington dan canberra ini menyusul bantuan dari Malaysia, Singapura, dan India yang pada Kamis (22/4/2021) telah lebih dulu mengirimkan kapal-kapal penyelamat untuk membantu pencarian Nanggala.
Kapal selam KRI Alugoro juga bergabung dalam misi pencarian KRI Nanggala-402 yang hilang di Laut Bali pada Rabu (21/4/2021).
Kapal selam KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang pada Rabu (21/4/2021) saat tengah berpartisipasi dalam gladi resik untuk latihan penembakan rudal di laut Bali yang rencananya digelar Kamis kemarin. TNI Angkatan Laut dan pihak-pihak yang terlibat dalam pencarian KRI Nanggala-402 harus berpacu dengan waktu karena cadangan oksigen kapal selam itu hanya dapat bertahan hingga 72 jam dalam kondisi blackout.
Berda Asmara menunjukan foto suaminya, Guntur Ari Prasetyo, salah satu kru dari 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di Laut Bali pada Rabu (21/4/2021). (Foto: AFP via Getty Images)
Pencarian dipusatkan di wilayah sekitar ditemukannya genangan minyak di permukaan laut yang berada di titik di mana terakhir kali KRI Nanggala-402 diketahui melakukan penyelaman di bawah air. Genangan minyak itu ditemukan oleh helikopter yang turut berpartisipasi dalam pencarian. Namun belum ada bukti bahwa genangan minyak itu berasal dari KRI Nanggala.
(stefanus/IDWS)