YouTuber yang Sempat Viral Karena Mahar Sandal Jepit, Dipolisikan Karena Dinilai Hina Wanita
Seorang YouTuber asla Lombok menuai bnajir kritik setelah unggahan videonya dinilai menghina kaum wanita.
IDWS, Sabtu, 27 Maret 2021 - YouTuber yang bernama Yudi Anggata itu menggunakan bahasa Sasak untuk menghina wanita dengan menyebut wanita zaman sekarang hanya mementingkan penampilan wajah, namun melupakan bagian "bawah" (alat vital).
Menurut laporan Tribunnews.com, video kontroversial itu diunggah di akun Facebook AndraDaguli pada 17 Maret 2021.
”Nine nane lueqan rawat mue, laguq bawaq wah berek. Ambun acan, bais malik. Inaq gamak, coba bawaq pade pe-glowing sekali,” ujar Yudi di video itu, dikutip dari Tribun Lombok. Artinya kurang lebih "wanita sekarang kebanyakan rawat muka, tapi bagian bawah (alat vital) sudah busuk. Baunya kayak terasi, busuk lagi. Coba bagian bawah kalian glowing-kan sekali."
Aktivis wanita di Nusa Tenggara Barat bersama 31 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) disebut mengajukan laporan kepada Polda NTB pada Kamis (25/3/2021) terhadap Yudi Anggata. Pria yang dulu sempat viral karena video mahar pernikahan sandal jepit itu dinilai telah menghina kaum wanita.
YouTuber Yudi Anggata yang perkataannya dinilai menghina kaum wanita. (istimewa via Tribun Lombok)
Terkait kasus ini, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan akan mengambil tindakan jika ada laporan masuk. Direskrimum Polda NTB, Kombes Pol Hari Brata, mengatakan si YouTuber bisa ditangkap sesuai UU ITE.
"Ya bisa (ditangkap) sesuai dengan undang-undang ITE," ujarnya, Kamis (25/3/2021), seperti dikutip dari Tribunnews.com.
"Saya merasa sangat keberatan, apalagi pelaku dengan sengaja memviralkan di media sosial,” terang aktivis Wanita NTB, Mahmudah Kalla, Rabu (24/3/2021).
"Saya merasa sangat keberatan, apalagi pelaku dengan sengaja memviralkan di media sosial,” terang aktivis Wanita NTB, Mahmudah Kalla, Rabu (24/3/2021).
Yudi Anggata pernah viral berkat video mahar sandal jepit. (dok. Warga)
Tak hanya ke Polda NTB, Mahmudah mengatakan pihaknya akan melaporkan Yudi ke dewan adat. Pasalnya, Yudi yang merupakan suku Sasak, berbicara menggunakan bahasa Sasak, dan dinilai telah menghina wanita Sasak. Mahmudah sangat menyayangkan aksi Yudi yang ia anggap tak memiliki nilai-nilai menghargai orang lain.
”Makanya saya juga mau melaporkan di dewan adat seperti Majelis Adat Sasak (MAS). Pelaku ini juga orang Sasak, berbicara memakai bahasa Sasak. Ini merupakan penghinaan bagi kaum perempuan Sasak,” tutur dia. Seperti orang tidak memiliki nilai-nilai bagaimna cara menghargai, menghormati, dan menjaga privasi diri dan orang lain,” tandas dia.
(Stefanus/IDWS)