Kontroversi Kristen Gray, Warga AS yang Ajak WNA Pindah ke Bali di Tengah Pandemi
Seorang wanita asal Amerika Serikat (AS) menarik perhatian netizen dan bahkan pemerintah Indonesia karena mengajak warga negara asing (WNA) untuk tinggal di Bali.
IDWS, Senin, 18 Januari 2021 - Wanita yang disinyalir bernama Kristen Gray tersebut menarik perhatian saat ia menceritakan pengalamannya hidup di Bali sejak 2019 lewat unggahan di akun Twitternya @kristentootie pada 17 Januari 2021. Unggahan tersebut kini sudah dihapus namun masih bisa dilihat tangkapan layarnya lewat akun @gastricslut di Twitter.
Apa yang membuat Kristen Gray jadi perhatian? Sebenarnya bukan karena ia tinggal di Bali, namun karena upaya gentrifikasi yang ia lakukan terhadap Pulau Bali.
Inilah arti gentrifikasi menurut Wikipedia:
Perubahan sosial budaya di wilayah yang tercipta akibat penduduk kaya membeli properti perumahan di permukiman yang kurang makmur. Akibat gentrifikasi, pendapatan rata-rata meningkat dan ukuran keluarga rata-rata berkurang di masyarakat yang dapat mengakibatkan pengusiran ekonomi secara tidak resmi terhadap penduduk berpendapatan rendah karena harga sewa, rumah, dan pajak properti meningkat. Jenis perubahan penduduk ini mengurangi penggunaan lahan industri karena dipakai untuk pembangunan komersial dan perumahan. Selain itu, bisnis baru yang melayani basis konsumen kaya akan pindah ke kawasan yang dulunya makmur, sehingga meningkatkan kemungkinan perpindahan penduduk kaya dan mengurangi aksesibilitas terhadap warga asli yang kurang makmur.
Mengutip pikiran-rakyat.com, Kristen Gray menceritakan bagaimana ia bangkrut dan kesulitan mencari pekerjaan di AS pada 2019. Ia kemudian pindah ke Bali bersama pacarnya dan bekerja sebagai desainer grafis wiraswasta di sana.
Ia mengaku tinggal di Bali terasa mudah karena semua terasa murah baginya.
"Pulau ini (Bali) luar biasa karena bisa mengakomodasi gaya hidup mewah kami dengan harga yang lebih murah. Saya membayar 1.300 dolar Amerika (Rp18,3 juta) untuk sebuah studio. Sedangkan di sini saya bisa mendapatkan rumah dengan biaya 400 dolar (Rp5,6 juta)," tulisnya.
Kristen Gray dan unggahan viralnya yang menjadi heboh di kalangan netizen Indonesia pada Senin, 18 Januari 2021. (Twitter/@gastricslut)
Selain gaya hidup mewah yang ia pamerkan, Kristen juga jadi perbincangan karena membahas hal-hal lain seperti keamanan hidup di Bali, biaya hidup rendah, gaya hidup mewah, ramah dengan LGBT, dan eksistensi komunitas kulit hitam.
Kristen Gray bahkan menyebut Bali sebagai "obat yang sempurna" untuk kesehatan fisik dan emosionalnya. Dia pun sempat mengajak para warga Amerika Serikat untuk pindah ke Bali dan mengikuti gaya hidup 'mewahnya'.
Permasalahannya adalah, saat ini dunia dan Indonesia tengah dilanda pandemi COVID-19, sehingga ajakannya tersebut tentunya berpotensi membawa ancaman penyebaran virus COVID-19 ke Indonesia. Apalagi, saat ini Pulau Jawa dan Bali tengah menjalani masa PSBB.
Terlebih lagi, Kristen Gray juga "mengajari" trik agar para WNA bisa datang ke Indonesia di tengah ketatnya pengawasan di tengah pandemi COVID-19.
"Kami memasukan link langsung kepada agen visa kami dan caranya untuk datang ke Indonesia di saat pandemi COVID-19.”
Ini pun menjadi polemik karena pemerintah saat ini sedang melarang WNI untuk datang ke Indonesia karena angka lonjakan COVID-19 yang masih terus meninggi.
Selain upaya gentrifikasi, banyak netizen lainnya melaporkan Kristen Gray karena adanya dugaan tidak bayar pajak.
Dalam salah satu unggahannya, pacar dari Kristen, Saundra menyebutkan bahwa mereka berdua tidak pernah membayar pajak ketika tinggal di Bali.
"Kenapa saya harus bayar pajak ketika saya tidak menghasilkan rupiah? Saya bayar pajak Amerika Serikat karena saya menghasilkan dolar," tuturnya dalam satu buah unggahan.
Netizen pun marah dan melaporkan keduanya karena tindakan mereka.
Hingga artikel ini ditulis, Kristen Gray dan Bali jadi trending topic di Twitter Indonesia.
Dari laporan kumparan pada hari Senin ini, Kristen Gray kini diselidiki oleh Kantor Imigrasi Ngurah Rai Bali. Kasi informasi Kantor Imigrasi kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Putu Suhendra, mengatakan bahwa pihaknya tengah melacak keberadaan WNA tersebut.
"Kami juga sedang menginvestigasi setelah itu viral. Kita melakukan pengecekan data pada database kita nama Kristen Gray itu belum kami temukan di data kami yang sesuai yang di Twitter," kata Putu Suhendra, saat dihubungi kumparan, Senin (18/1).
Ia pun mengungkapkan bahwa bisa saja WNA yang dimaksud menggunakan nama lain dan nama yang di Twitter bukanlah nama sebenarnya.
"Bisa saja dia mengunakan nama lain yang berbeda. Sama seperti Kristen Gray ini, dia di akun Twitter-nya itu belum tentu sama dengan data yang di paspornya yang berurusan ke imigrasi yang dipakai buat imigrasi itu," lanjut Putu Suhendra.
(Stefanus/IDWS)