Siaga Merapi, Warga di KRB III Diminta Tidak Panik dan Bersiap Evakuasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali terus berupaya melakukan penanganan siaga darurat sebagai antisipasi kenaikan level Gunung Merapi dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (level III).
IDWS, Sabtu, 7 November 2020 - Kenaikan status Gunung Merapi tersebut terjadi pada hari Sabtu (7/11/2020) ini.Dari laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tim BPBD Kabupaten Boyolali berfokus pada penanganan wilayah yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana atau KRB III Gunung Merapi seperti Desa Jrakah, Desa Klakah, dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo.
Gunung Merapi memasuki status Siaga atau Level III pada Sabtu (7/11/2020). (Foto: Tribun Jogja/Setya Krisna Sumargo)
"Adapun upaya yang telah dilakukan adalah dengan mempersiapkan jalur evakuasi untuk warga, menetapkan titik kumpul evakuasi, melakukan gladi lapang terkait pelaksanaan evakuasi, dapur umum dan evakuasi ke desa penyangga," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati, dalam keterangan tertulis, seperti dikutip dari Tribunnews.com pada Sabtu (7/11/2020).
Kemudian, BPBD Kabupaten Boyolali juga telah melakukan sosialisasi terkait implementasi Sister Village pada masa pandemi, antara Desa Tlogolele di Kabupaten Boyolali dengan Desa Mertoyudan dan Desa Bumirejo yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Magelang pada Rabu (4/11/2020).
Selanjutnya, tim BPBD Kabupaten Boyolali segera melakukan distribusi logistik berupa bahan pangan dan masker ke TPPS di Desa Tlogolele, Desa Klakah dan Desa Jrakah, setelah status siaga Gunung Merapi ditetapkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Kamis (5/11/2020).
Warga diminta untuk tidak panik
Selain itu, tim BPBD Kabupaten Boyolali dan gabungan juga menempatkan alat transportasi berupa mobil truk untuk membantu warga dalam melakukan evakuasi di Desa Klakah.
Sejalan dengan itu, pelaksanaan pembaruan pendataan penduduk termasuk yang usia rentan, ternak dan kendaraan di wilayah KRB III juga terus dilakukan. Lebih lanjut, sosialisasi terkait informasi terkini juga terus disampaikan agar masyarakat tidak panik. Di sisi lain, warga juga diimbau untuk mempersiapkan diri melaksanakan evakuasi.
Gunung Merapi dilihat dari Desa Sidorejo, Jumat (6/11/2020). Warga diminta untuk tidak panik dan mempersiapkan diri melakukan evakuasi. (Foto: Tribun Jogja/Almurfi Syofyan)
Selain tiga desa di Kabupaten Boyolali, wilayah lain yang masuk dalam KRB III dan harus segera mendapat penanganan menurut BPPTKG adalah Ngargomulyo, Krinjing dan Paten, Kecamatan Dukun di Kabupaten Magelang dan Tegal Mulyo, Sidorejo dan Balerante, Kecamatan Kemalang di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Kemudian wilayah administrasi desa yang masuk di dalam prakiraan daerah bahaya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo yang berada di Kecamatan Cangkringan, Sleman.
Sementara itu, rekomendasi dari BPPTKG untuk wilayah KRB III adalah penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III agar dihentikan, pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak G. Merapi.
Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang dapat terjadi setiap saat.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Tribunnews.com