Nyatakan Belum Terima Dana Bantuan Untuk Obati Kanker, Keluarga di Boyolali Akui Dana Habis Dibelanjakan
Keluarga dari seorang wanita penderita kanker di Boyolali, Jawa Tengah, sempat membuat geger karena mengaku belum nemerima uang bantuan setelah sebelumnya terlihat berfoto dengan lembaran kertas bertuliskan nominal bantuan
IDWS, Selasa, 7 Juli 2020 - Pernyataan tersebut dilaporkan keluar dari suami Kinem — warga setempat yang menderita kanker di tenggorokannya. Suaminya yang bernama Nursam akhirnya memberi klarifikasi setelah beberapa donatur dan dermawan mendatanginya untuk menanyakan perihal kebenaran keluarganya belum menerima uang bantuan.
Pada akhirnya Nursam mengakui bahwa uang bantuan telah ia terima, namun telah habis dibelanjakan. Ia pun meminta maaf kepada para donatur dan dermawan saat ditemui di rumahnya di Gilirejo RT 002 RW 005 Desa Gunungsari, Wonosamudro, Boyolali, Jawa Tengah.
"Para donatur, relawan saya mohon maaf atas kesalahan saya," kata Nursam seperti dikutip dari Kompas.com.
Nursam sebelumnya menyatakan, mereka hanya diminta memegang kertas dengan tulisan nominal uang tapi tak pernah menerima uang bantuan.
"Itu tidak benar. Saya sudah menerima bantuan berwujud uang ataupun barang," tutur Nursam, Sabtu (18/7/2020).
Kinem penderita kanker di Boyolali hanya dijanjikan mendapatkan bantuan(KOMPAS.com/DIAN ADE)
Beli motor dan sapi
Lantas, kemana dana bantuan tersebut? Nursam mengaku, dana bantuan sebesar Rp 50 juta tersebut telah ia gunakan untuk membeli sepeda motor dan dua ekor sapi untuk kebutuhan sehari-hari.
"Pertimbangannya nanti seandainya istri saya sembuh kan buat kebutuhan sehari-harinya, buat anak sekolah, buat lain-lain," aku Nursam. "Uangnya sudah saya belanjakan semua. Seingat saya sekitar Rp 50 juta ada. Buat keperluan sehari-hari, beli sapi dua ekor. Sapi sudah dijual.
Kenapa dana tersebut tidak digunakan untuk operasi kanker istrinya, Kinem, yang sudah mengidap kanker sejak 2009 dan kini dalam kondisi memprihatinkan? Karena itulah tujuan awal para donatur dan dermawan menyumbang kepada keluarganya.
Kondisi Kinem kini memang memprihatinkan. Lidahnya terjulur keluar, giginya rontok dan ada benjolan besar di bawah mulutnya.
Namun Nusam mengaku telah mengupayakan kesembuhan istrinya, hanya saja Kinem tak jadi dioperasi karena kondisinya drop.
"Hanya tiduran di kamar tidak jadi dioperasi karena kondisi drop," kata Nursam.
Sudah banyak menerima bantuan
Perwakilan Dinas Kesehatan Boyolali yang juga merupakan Petugas Puskesmas Wonosamudro Sujatmoko mengemukakan menemukan kasus Kinem sejak tahun 2009. Saat itu, Kinem mengandung anak ketiga dan menyarankan sterilisasi lantaran menderita kanker.
Nursam, suami Kinem (baju cokelat) bersama petugas kesehatan Puskesmas dan perangkat desa Gunungsari, Wonosamudro, Boyolali, Jateng, Sabtu (18/7/2020).(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah juga bahkan pernah mengecek langsung kondisi Kinem.
"Pertama saya menemukan kasus Mbak Kinem itu sekitar tahun 2009. Itu Mbak Kinem dalam keadaan hamil. Dengan kondisi ini kami dan teman-teman berusaha support dan ada sedikit bantuan waktu berupa susu. Dari teman-teman donasi kumpulkan untuk beli sembako," terang dia.
Mereka juga telah memberi jaminan untuk sekolah, bantuan KIP, KIS dan fasilitas dari BPJS.
Cerita mengenai Kinem sempat viral saat itu. Kinem juga menyatakan sanggup dioperasi, sehingga mereka mengantar Kinem ke rumah sakit daerah di Boyolali.
"Kami antarkan [Kinem] di sana dicek seluruh kondisinya, baik di laboratorium, fisiknya dan di Boyolali tidak memungkinkan. Sehingga dirujuk ke rumah sakit di Solo," tandasnya.
"Kita antar juga ke Solo. Bahkan kondisi Mbak Kinem drop. Sehingga dari keluarga, suami Mbak Kinem untuk pulang paksa menolak tindakan operasi," ujarnya.
Kaur Kesra Perangkat Desa Gunungsari, Wonosamudro Trijatmiko menyayangkan pernyataan Nursam yang mengaku hanya berfoto dengan kertas dan tak mendapatkan uang, padahal bantuan terus mengalir.
"Tadi sudah ditanyakan sendiri ternyata Bapak Nursam sudah menerimanya (bantuan). Bahkan bikin beli sapi, motor dan yang lainnya. Ternyata kemarin itu sangat disayangkan apa yang disampaikan itu bisa menimbulkan fitnah. Sudah banyak bantuan yang diberikan berwujud sembako, uang," kata Trijatmiko.
Selama ini keluarga Nursam sudah terdaftar dalam penerima bantuan dari pemerintah, baik bantuan berupa PKH, non tunai, KIS dan KIP.
"Bantuan sosial ada. Sudah banyak. Seperti bantuan PKH, non tunai ada, KIS dan KIP ada. Secara keseluruhan sudah diperhatikan," kata dia.
(Stefanus/IDWS)