MUI Sarankan Silaturahmi Online Demi Hambat Penyebaran COVID-19
IDWS, Senin, 13 April 2020 - Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Ni'am Sholeh mengatakan umat muslim dapat melakukan silaturahmi via internet atau online menjelang bulan Ramadan guna mencegah penularan virus corona (COVID-19). Silaturahmi tidak harus bertemu langsung.
"Silaturahim memang sangat dianjurkan, dengan memanfaatkan teknologi silaturahim kita tetap bisa sangat erat, tanpa harus bertemu fisik," ujar Ni'am di kantor BNPB, Jakarta, Senin (13/4), seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
Ia mengatakan aktivitas fisik yang dipaksakan justru dapat berakibat buruk karena rentan terjadi penularan COVID-19. Oleh karena itu, ia meminta kepada umat muslim yang berada di wilayah zona merah penyebaran COVID-19 agar tidak mudik ke kampung halaman.
Cegah penyebaran wabah corona, MUI sarankan silaturahmi di bulan Ramadan secara online. (Ilustrasi: Freepik.com)
Terutama masyarakat yang saat ini tinggal kawasan zona merah seperti kawasan Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Depok yang angka penularannya tinggi.
Menurut Ni'am, hal tersebut sejalan dengan hadis nabi yang mengingatkan umat muslim untuk menyikapi sebuah wabah.
"Tuntunan baginda Rasulullah dalam hadisnya apabila kamu mendengar ada wabah, di satu daerah, maka jangan masuk dalam daerah pandemi itu," ucapnya.
Sebelumnya pemerintah menetapkan beberapa daerah untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Di antaranya DKI Jakarta, Kota dan Kabupaten Bogor, Kota dan Kabupaten Bekasi, Kota Depok, serta Kota Pekanbaru dalam rangka pencegahan penularan COVID-19.
Pemerintah pusat juga berulang kali menganjurkan masyarakat agar tidak pulang ke kampung halaman. Presiden Joko Widodo mengatakan bakal memberikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mudik.
Dana tersebut akan diberikan kepada masyarakat yang ekonominya terdampak virus corona. Tak hanya yang tinggal di Jabodetabek, masyarakat di daerah lain pun akan diberikan dana bansos tersebut.
Virus corona sendiri sejauh ini telah menginfeksi 4.241 orang di Indonesia hingga Minggu (12/4). Sebanyak 373 di antaranya meninggal dunia dan 359 orang dinyatakan sembuh.
Sumber: CNNIndonesia.com