ASN di NTT Akui Secara Terbuka Dirinya Positif Corona, Berterima Kasih Kepada Dokter dan Tenaga Medis yang Merawatnya
IDWS, Jumat, 10 April 2020 - Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) dibuat heboh dengan informasi satu kasus positif COVID-19 yang diumumkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nasional — Achmad Yurianto, pada Kamis (9/4/2020) sore.
Selang beberapa jam kemudian, tepatnya Jumat (10/4/2020) dini hari, NTT kembali dikejutkan dengan pengakuan terbuka seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pembak Alor yang sedang mengikuti kursus persiapan studi S3 di Amerika, dengan nama El Yohanis Asamau.
El Yohanis Asamau. (Foto: kumparan/Istimewa)
Pengakuan terbuka itu dilakukan El Asamau lewat akun YouTubenya, di mana ia mengumumkan dirinya positif terjangkit virus corona (COVID-19). El saat ini tengah dirawat di RSUD Prof. Dr. WZ. Johanes Kupang.
“Saya El Asamau. Saya baru divonis menderita atau positif COVID-19, corona yang lebih dikenal. Mungkin tadi banyak sekali teman-teman atau keluarga kakak adik yang menelepon konfirmasi secara langsung,” ujarnya dalam video yang diunggah di akun youtube El Asamau Official itu.
El mengaku baik-baik saja, serta mengucapkan terima kasih kepada para dokter dan tenaga medis yang merawatnya dengan tulus dan profesional. Ia juga mengaku tidak menunjukkan gejala-gejala COVID-19 seperti sering batuk, pilek, dan sesak nafas, hingga demam.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Rumah Sakit Umum Prof. Dr. Johanis Kupang karena perawatnya luar biasa, dokter-dokternya juga luar biasa. Saya waktu pertama sudah merasakan keramahan dan profesionalisme dari mereka di sini,” katanya.
“Kondisi saya sekarang ini sangat stabil. Karena gejala-gejala yang muncul pada penderita suspect itu gejala demam dan lain-lain tetapi saya puji Tuhan dalam kondisi yang prima,” lanjut El Asamau.
Kronologi El Asamau tertular COVID-19
Selain itu, El Asamau juga mengisahkan kronologi dirinya bisa terjangkit virus corona. Ia berpendapat bahwa dirinya terjangkit saat tengah berada di Jakarta untuk mengikuti kelas pertemuan demi melanjutkan studi doktornya ke Amerika Serikat. Sebelum ke ibukota, ia juga mengaku sempat mengunjungi Yogyakarta.
“Saya dari Alor dan sementara kegiatan untuk studi lanjut di Yogyakarta tetapi waktu keberangkatan kami ke Jogjakarta itu sebelum ada larangan atau semacam informasi dari WHO untuk tidak beraktifitas dan lain sebagainya di luar rumah. Sehingga bulan lalu tanggal 1 Maret saya sudah ada di Yogyakarta dan kelas pertemuan kami berjalan sebagaimana mestinya,” jelasnya.
El Asamau menuturkan, selama di Jakarta, kemungkinan ia terjangkit virus corona di sana. Namun, saat itu dirinya tidak menunjukkan gejala seperti pasien penderita COVID-19 pada umumnya yang menunjukkan gejala; batuk, pilek dan sesak napas.
“Satu minggu setelah di Yogya itu kami ada dipanggil untuk kegiatan di Jakarta. Nah, selama kegiatan satu minggu di Jakarta ini kemungkinan besar saya terpapar di sana. Itu berlangsung dari tanggal 9-11 Maret. Tanggal itu saya merasa bahwa kondisi tubuh saya itu tidak berubah karena memang waktu dari Alor pun juga saya sering meriang karena mungkin kelelahan dan saya merasa agak sedikit bermasalah dengan lambung sehingga saya merasa saya itu memang asam lambung. Sehingga kondisi tidak berubah, saya tetap meriang, badan sakit dan itu berlanjut sampai kegiatan di Jakarta itu,” bebernya.
Ia juga menyampaikan untuk teman-teman yang sempat bersentuhan atau berinteraksi dengan dirinya, pasti akan kaget.
"Saya juga kaget sekali tadi. Tapi saya coba berpikir kenapa sudah hampir 20 hari, saya masih dalam keadaan stabil karena aktivitas selama 20 hari ini saya bawa dengan hal-hal yang positif. Segala hal tentang stres dan lain-lain, saya coba buang, saya mendengar musik, saya membaca, saya menulis, saya coba ikut kegiatan penggalangan dana untuk COVID dan lain sebagainya. Dan saya rasa ini sangat membantu sekali. Mungkin kita harus takut, waspada wajib. Namun, namanya virus tidak terlihat ini bisa terpapar kapan saja. Kalau saya kasusnya tanpa disengaja, tanpa saya sadari, tanpa bermaksud apa-apa," ujarnya.
Oleh karena itu, melalui akun youtubenya, El Asamau meminta dukungan doa dari seluruh masyarakat NTT agar ia bisa kembali pulih.
"Tolong jangan tanya bagaimana kondisi karena saya baik - baik saja. Tetapi saya minta berikanlah kata - kata yang memotivasi saya, setidaknya saya bisa request hal apa yang menjadi kesan positif yang baik dari saya selama ini untuk teman - teman. Sehingga saya termotivasi untuk bisa sembuh. Dengan imun yang baik, dengan makan yang baik, saya bisa pulih," pinta El Asamau.
Sumber: kumparan, YouTube/El Asamau official