Ridwan Kamil Kaget Muncul Banyak Warga Sukabumi Terindikasi Corona Pasca Rapid Test
IDWS, Senin, 30 Maret 2020 - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengaku tak menyangka lonjakan kasus positif virus corona (COVID-19) pasca rapid test di wilayahnya mayoritas berasal dari Kota Sukabumi. Awalnya ia mengaku kalau lonjakan pasien positif corona bakalan berasal dari Depok atau Bekasi.
"Di luar dugaan untuk tes di Kota Sukabumi. Terjadi hasil tes yang paling besar dari seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat," aku pria yang akrab disapa Kang Emil ini dalam konferensi pers di Bandung, Senin (30/3) seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
Emil pun meminta Wali Kota Sukabumi menjalankan tes tahap kedua yakni tes swab kepada mereka yang dinyatakan positif corona pada tahap rapid test, serta menerapkan karantina wilayah secara parsial (sebagian) guna menekan laju penularan virus corona.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Foto: detikcom/Yudha Maulana)
"Untuk Sukabumi kami masih teliti lonjakannya terjadi dari wilayah mana. Tadi saya duga Depok dan Bekasi, malah lompatannya ada di kota Sukabumi. Tindakan pertama wali kota bisa melakukan karantina wilayah parsial di wilayahnya," lanjutnya.
Data dari situs resmi Jabar untuk penanganan COVID-19, pikobar.jabarprov.go.id, di Kota Sukabumi terdapat 61 orang dalam pemantauan (ODP) dan 13 pasien dalam pengawasan (PDP). Sementara untuk pasien positif belum ada.
Diketahui, Pemprov Jabar melakukan rapid test di 27 kabupaten/kota selama sepekan terakhir. Sebanyak 22 ribu alat test digunakan di berbagai daerah..
Hasilnya, 300 orang positif terinfeksi virus corona. Emil mengaku belum menyampaikan hasil rapid test kepada pemerintah pusat karena masih ingin melakukan test lanjutan, yakni tes swab dengan menguji air liur dari mulut dan tenggorokan.
"Dari 300-an yang positif akan dites kedua menggunakan tes swab untuk memastikan positif atau bukan. Datanya (positif dari rapid test) belum bisa kita laporkan ke pemerintah pusat," katanya.
Sumber: CNNINdonesia.com