2 Pelajar Tewas Tenggelam Akibat Prank Ulang Tahun di Underpass Kulon Progo yang Terendam AIr
IDWS, Minggu, 23 Februari 2020 - Dua remaja di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tewas tenggelam di underpass Kulur yang tergenang air hujan. Satu korban lainnya dalam kondisi kritis dan dalam perawatan medis di RSUD Wates.
Korban meninggal bernama Tegar Qurahman (16) warga Menggungan, Kalurahan Tawangsari, Kapanewon Temon, Kulon Progo dan Rian Haryanto (15) warga Pedukuhan Kopoh, Kalurahan Sogan, Kecamatan Wates, Kulon Progo. Sedangkan korban selamat yang masih dalam perawatan medis adalah Ramli Safarudin (15) warga Kulur, Temon.
"Semuanya sudah tahu kan, ada dua meninggal, dan satu selamat dan dirawat di rumah sakit," jelas Kapolsek Temon, Kompol Hery Setyo Budi, di lokasi kejadian, Sabtu (22/2/2020) petang dikutip dari detikcom.
Proses evakuasi dua remaja yang tewas tenggelam di underpass Kulur, Kulon Progo akibat prank ulang tahun, Sabtu (22/2/2020). (Foto: Sayoto Ashwan/detikcom)
Musibah ini bermula saat korban Rian tengah berulang tahun. Rekan-rekannya kemudian merayakan dengan memberikan kejutan kepada korban. Mereka bermain ke underpass dan duduk-duduk di beton di atas underpass. Saat itulah mereka beramai-ramai mendorong korban agar tercebur ke underpass yang penuh dengan air.
"Saat duduk-duduk itu Rian didorong, untuk surprise ulang tahun," jelas Fiani rekan korban, saat ditemui.
Namun nahas, Rian tidak bisa berenang. Sementara kedalaman air lebih dari tiga meter. Kedua temannya kemudian berusaha menolong korban, namun Tegar dan Ramli justru ikut tenggelam.
Rekan korban yang lainnya kemudian meminta pertolongan kepada warga. Tidak lama berselang korban Ramli dan Tegar berhasil ditemukan. Namun saat ditemukan Tegar sudah tidak bernafas. Sedangkan Ramli langsung dilarikan ke RSUD Wates.
Sementara jasad Rian, ditemukan selang satu jam kemudian, setelah warga bersama dengan tim SAR melakukan pencarian.
"Begitu ada laporan kami langsung ke sini dan melakukan pencarian. Semua korban sudah ditemukan," jelas anggota Sarlinmas Kulon Progo, Samsudin.
Keluarga sudah siapkan pesta ultah kecil
Tragisnya, keluarga Rian Haryanto sendiri sebenarnya telah menyiapkan pesta kecil-kecilan di rumah dengan sajian nasi tumpeng. Tak mereka kira, justru yang pulang adalah kabar buruk akan tewasnya Rian.
Saat diwawancara terpisah, Ulu-Ulu Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon, Sutardi mengatakan kasus tewasnya dua pelajar ini merupakan kejadian kedua di underpass Kulur. Tahun lalu, seorang warga sekitar juga ditemukan tewas mengambang.
"Jadi dua tahun ini, selalu ada korban jiwa," jelasnya.
Sutardi mengatakan, underpass Kulur setiap musim hujan selalu tergenang air. Bahkan kedalaman bisa lebih dari tiga meter.
Menurutnya, di lokasi underpass Kulur sudah disiapkan mesin pompa air pembuangan. Namun kapasitasnya tidak mencukupi. Jalan di underpass Kulur baru bisa dimanfaatkan optimal ketika musim kemarau.
"Begitu masuk musim hujan, underpass ini akan langsung tergenang," ujarnya.
Saat dimintai konfirmasi, Kapolsek Temon Kompol Hery Setyo Budi mengatakan, pihaknya melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi-saksi. Di antaranya adalah rekan korban yang tidak ikut mencebur ke underpass yang tergenang air hujan, sore tadi.
"Ada dua meninggal (Rian dan tegar), dan satu selamat dan dirawat di rumah sakit. Mereka temen sepermainan, bukan dari satu sekolah. Tapi beberapa," kata Hery kepada wartawan, Sabtu (22/2/2020) malam.
Sumber: detikcom