Fenomena Haerul Perakit Pesawat, Dari Dicibir Hingga Diundang Kepala Staf Kepresidenan dan KSAU
IDWS, Selasa, 21 Januari 2020 - Nama Haerul mendadak ramai dibicarakan. Hal itu karena pria asal Desa Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan itu berhasil menciptakan pesawat terbang Ultralight dan menerbangkannya.
Namun, perjalanan menciptakan pesawat tersebut tidaklah mulus bagi pria 35 tahun itu. Ia mendapat banyak cibiran dari tetangganya. Istri tercintanya bahkan pernah marah karena menghamburkan uang hanya untuk obsesi menciptakan pesawat.
Chaerul montir asal Pinrang yang berhasil merakit pesawat jenis Ultralight. (Foto: Makassar Indeks/Rudi)
Sebabnya tentu biaya yang dikeluarkan Haerul untuk menciptakan pesawat tidak terbilang murah. Ia menghabiskan Rp 30 juta dari kantongnya sendiri. Apalagi, pria yang sehari-hari bekerja sebagai montir sepeda motor itu juga hanyalah lulusan SD saja.
"Kok kenapa bikin lagi begitu, ini kan belum pasti. Mendingan bikin rumah. Rumah kita belum ada," ucap Haerul mengingat omelan istrinya saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (19/1).
Haerul saat uji terbang pesawatnya (Foto: kumparan/Dok. Istimewa)
Haerul mengaku saat ini masih tinggal bersama orang tuanya. Bengkel tempatnya bekerja juga berada di samping rumah tersebut.
Bagi Haerul cibiran itu menjadi motivasi. Sehingga, ia semakin bersemangat untuk mewujudkan impiannya.
Bermodal YouTube
Haerul mengaku membuat pesawat hanya bermodalkan belajar dari channel YouTube. Ia dibantu oleh beberapa rekannya untuk merakit pesawat dengan berbahan barang-barang bekas, seperti mesin sepeda motor.
"Kalau inspirasi dari kecil saya memang ingin bercita-cita merakit pesawat sendiri," kata Haerul.
Selama tiga bulan dengan dibantu dua karyawannya, Wawan dan Yusuf, Haerul bekerja merakit pesawat impiannya dari barang-barang bekas. Pekerjaan itu hanya dilakukan pada malam hari, setelah bengkelnya tutup. Dua rekannya diberikan tambahan uang Rp 50 ribu setiap membantu Haerul.
Bahkan ia belajar mengemudikan pesawat terbang pun juga dari YouTube.
Haerul di pesawat yang dirakitnya di bengkel setempat, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan. Foto: ANTARA/HO/Zulkifli
Hingga masuk Desember uji terbang pun dilakukan. Tiga kali pengujian pesawat tidak dapat naik tinggi, yang ada pesawat menabrak ke tembok pembatas Pantai Ujung Tape tempat Haerul uji terbang.
Perbaikan besar-besaran dilakukan setelah uji terbang tersebut. Haerul tak kapok untuk mencobanya lagi. Tepat di hari pergantian tahun, pesawat berhasil terbang hingga 10 meter di atas permukaan laut. Namun, pengalaman pertama itu membuatnya panik.
"Saya kaget. Saya enggak nyangka kalau bisa terbang tinggi begitu. Nah, waktu itu ada banyak penduduk akhirnya saya belokkan ke laut," ucap Haerul mengingat pengalamannya.
Berhasil terbang, tapi tak bisa mendarat dengan mulus. Pesawat bermesin Kawasaki Ninja 150 cc itu pun kembali masuk bengkel Haerul. Setelah melalui berbagai perbaikan hingga lima kali penggantian propeller, pesawat yang belum diberikan nama itu kembali diuji terbang.
Kali ini ia lebih siap secara psikologis. Telah terbiasa dengan banyaknya warga yang menyaksikan di pinggir pantai tersebut. Hasilnya, pesawat dari barang-barang seadanya itu berhasil terbang dan mendarat secara sempurna.
"Ini lebih tinggi lagi, cuma saya tidak tinggikan karena takut juga di ketinggian. Sampai 35 meter. Bisa sampai 2 jam," kata Haerul. Namun, dalam uji terbang tersebut ia hanya menerbangkan pesawat selama 5 menit.
Diapresiasi hingga diundang ke Jakarta
Hasil karya Haerul ini menarik perhatian berbagai pihak, tak terkecuali Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.Mantan Panglima TNI itu pun mengundang Haerul ke kantornya. Bahkan, tak tanggung-tanggung, Moeldoko diharapkan bisa terlibat dalam pengembangan pesawat amfibi.
Keduanya bertemu di ruangan Moeldoko di kantor KSP, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/1). Moeldoko mengaku mengundang Haerul usai melihat video kecerdasannya dalam pesawat terbang. Di video itu, Haerul tampak mengendarai pesawat ciptaannya itu ke udara.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bertemu Haerul, perakit pesawat terbang ultra light asal Pinrang, Sulawesi Selatan. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
"Saya mengundang saudara Haerul didampingi dari Unhas (Universitas Hasanuddin) dan Pak Lurah dari daerah Pinrang, Sulsel. Tadi saya sudah melihat videonya pesawat yang dia bikin sendiri dari otodidak belajar sendiri dan melalui perjuangan yang keras. Lima kali uji coba, alhamdulillah pada uji coba yang kelima bisa terbang," kata Moeldoko.
Sebelum bertemu Moeldoko, Haerul juga diundang Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna ke Jakarta. Dalam kesempatan itu, Haerul menceritakan suka dukanya saat membuat pesawat, salah satunya diomelin istrinya yang protes karena suaminya menghamburkan uang hanya untuk obsesi menciptakan pesawat.
Haerul berpose bersama Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Bupati Pinrang, Irwan Hamid, (Makassar Indeks/Rudi).
Bupati Pinrang juga mengapresiasi Haerul dengan mengundang langsung putra asal Kabupaten Pinrang itu.
Secara khusus Chaerul diundang sebagai wujud apresiasi Pemerintah Kabupaten Pinrang atas kreatifitas dan inovasi dari Haerul yang mampu merakit pesawat dengan bahan dan peralatan seadanya.
"Haerul ini layak diapresiasi. Pemerintah sangat bangga dengan Haerul. Dia inovatif dan kreatif. Mudah mudahan Haerul ini mampu menginspirasi pemuda Pinrang yang lain,” kata Irwan seusai bertemu dengan Haerul, Jumat (17/1).
Penghargaan Haerul dari Pemkab Pinrang, (Makassar Indeks/Rudi).
Bupati Pinrang menyerahkan langsung Piagam Penghargaan kepada pHaerul. Selain itu Pemerintah Kabupaten Pinrang juga memberikan uang pembinaan untuk mendorong Haerul mengembangkan kreatifitasnya.
Haerul yang berprofesi sebagai montir ini berhasil menerbangkan pesawat rakitannya di Pantai Ujung Tape. Selain mampu terbang, pesawat rakitan Haerul dengan menggunakan mesin motor 150 CC, pesawat tersebut juga mampu melakukan manuver.
"Saya harap Haerul mengembangkan kemampuannya, saya bangga," tutup Bupati Pinrang.