Polisi Buru Guru Ngaji Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan
IDWS, 15 November 2019 - Densus 88 Mabes Polri menggeledah sebuah rumah di Jalan Serdang, Kelurahan Belawan, Kecamatan Belawan, Rabu (13/11) sore hingga tengah malam. Rumah itu dilaporkan merupakan kediaman SA, guru mengaji dari terduga pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Rabbial Muslim Nasution.
SA hingga kini masih diburu polisi. Bahkan rumah itu sudah dipasang garis polisi. Lokasi itu juga masih dijaga polisi bersenjata laras panjang dan TNI. SA diduga mempengaruhi Rabbial Muslim Nasution untuk melakukan aksinya di Polrestabes Medan, Jalan H.M Said pada Rabu (13/11/3019).
"Saat ini kita masih mengejar sosok yang disebut imam-nya. Kita sudah mengantongi identitasnya," kata Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Mardiaz Kusin seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
Lokasi ledakan bom di Mapolrestabes Medan. (CNNIndonesia/FNR)
Terpisah, Kepala Lingkungan, Indah Pratiwi, mengatakan SA sudah tiga tahun terakhir menempati rumah itu. Sejumlah muridnya juga kerap mendatangi rumah SA.
"Tempat pengajian yang dikelola oleh SA itu hanya diperbolehkan bagi sesama teman-teman pengajian mereka saja. Dia (SA) tinggal di sini kurang lebih tiga tahun, setelah menikah sama istrinya," jelas Indah, Kamis (14/11/2019).
Namun begitu, SA dikenal memang agak tertutup. Warga sekitar juga tidak begitu mengenal SA.
"Jadi tidak ada sosialisasi dengan tetangga. Makanya warga di sini juga kurang kenal. Tapi di rumah itu menjadi tempat pengajian mereka," terangnya.
Selain itu, SA dan istrinya tinggal di rumah itu bersama tiga anak mereka. Sejak malam tadi, polisi sudah menggeledah rumah itu.
"Saya ikut mendampingi proses penggeledahan. Tapi saat digeledah kondisi rumah dalam keadaan kosong," ungkapnya.
Indah juga menegaskan tidak mengetahui apa aktivitas di rumah tersebut karena memang mereka sangat tertutup. Bahkan kata Indah, pintu rumah itu kerap tertutup.
"Tapi kalau saya yang datang, dia atau istrinya mau. Tapi untuk bersosialisasi ke warga lain memang tidak mau," sebut Indah.
Indah juga menegaskan tidak mengetahui apa aktivitas di rumah tersebut karena memang mereka sangat tertutup. Bahkan kata Indah, pintu rumah itu kerap tertutup.
"Tapi kalau saya yang datang, dia atau istrinya mau. Tapi untuk bersosialisasi ke warga lain memang tidak mau," sebut Indah