Detik-detik Pelaku Bom Bunuh Diri Meledakkan Diri di Polrestabes Medan Beserta Fakta-faktanya
IDWS, Kamis, 14 November 2019 - Berdasarkan hasil penyeledikan sementara, polisi membeberkan sejumlah fakta terkait bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara pada hari Rabu (13/11) sekitar pukul 08.45 WIB.
Situasi TKP pasca ledakan bom. (Kompas.com/Elsa Catriana)
Dihimpun oleh Kompas.com, pada hari Rabu kemarin, para personel kepolisian di Polrestabes Medan baru saja selesai melaksanakan apel pagi di halaman Markas Polrestabes Medan sekitar pukul 08.45 WIB.
Beberapa menit kemudian, terdengar suara ledakan keras dari sekitar halaman kantor operasional Markas Polrestabes Medan, tepatnya di dekat kantin dan halaman parkir.
Terekam kamera CCTV
Aksi pelaku peledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan terekam kamera CCTV setempat. Dari rekaman tersebut, pelaku tampak mengenakan jaket khas ojek online.
Asap putih pekat tampak membumbung tinggi, membuat warga yang tengah menjalani pelayanan SKCK lari berhamburan. Polisi kemudian menemukan satu jenazah dengan keadaan tidak utuh.
Berdasarkan keterangan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/11/), pelaku berhasil lolos dari pemeriksaan petugas pintu masuk Markas Polrestabes Medan dan memasuki area dalam meski telah dilakukan pemeriksaan fisik dan barang-barang yang dibawa.
Menurut laporan Kompas TV, pelaku mengaku sebagai driver ojek online yang hendak mengurus SKCK dan telah dua kali digeledah oleh polisi setempat.
Polisi menjelaskan, pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Kota Medan, Sumatera Utara, RMN (24), mampu melewati pemeriksaan petugas dengan melilitkan bom di pinggang. "(Bom) dililit di pinggang," ujar Dedi Prasetyo di Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh Densus 88 Antiteror, sejumlah barang bukti telah diamankan. Di antaranya baterai berkekuatan 9 volt, pelat besi metal, irisan kabel dan tombol switch on-off. Ditemukan pula banyak paku dalam berbagai ukuran bertebaran di TKP.
Identitas pelaku
Usai mengidentifikasi pelaku, polisi segera menggeledah sebuah rumah di Jalan Jangka No 89-B, Lingkungan III, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Sumatera Utara, yang disebut merupakan rumah orangtua RMN alias D, pelaku bom bunuh diri yang tewas mengenaskan dengan luka parah di bagian perut.
Wajah RMN, salah satu pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan yang dirilis polisi pada Rabu (13/11). (Screenshot via Kompas TV)
RMN sendiri ditelusuri bekerja sebagai pengemudi ojek online dan bekerja sambilan berjualan bakso bakar. Menurut Poetra, Kepala Lingkungan (Kepling) III di kawasan rumah orangtua RMN, bercerita bahwa RMN lahir di rumah tersebut. Lalu ia pindah ke Aceh. Setelah tsunami di Aceh, RMN kembali ke rumah tersebut.
Pada tahun 2018 ia menikah dengan perempuan yang tinggal di kawasan tersebut. Setelah itu ia pindah dan tinggal di Marelan. Saat itu, menurut Poetra, RMN mengurus surat pindah. "Mungkin setahun lebih dia sudah pindah. Karena 2018 dia sudah tidak di sini. Jujur saya kaget melihatnya seperti ini. Karena dia aktif dulu di kegiatan masjid. Dia juga bersosialisasi sama teman-temannya," ujar Poetra.
Polisi menggeledah rumah pelaku peledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan pada Rabu (13/11) sore. (Foto: Kompas.com/Dewantoro)
Polisi juga membawa 3 anggota keluarga RMN, yakni paman, bibi, dan sepupunya saat melakukan penggeledahan di rumah orangtua RMN.
Sementara itu satu pelaku yang hingga artikel ini ditulis masih berstatus melarikan diri belum dibeberkan identitasnya oleh polisi.
Identitas para korban ledakan bom bunuh diri
Ledakan bom bunuh diri tersebut menimbulkan 6 korban luka. Menurut Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, Kombes Pol A Ginting, para korban saat ini masih dirawat intensif.
"Saat ini sedang dirawat. Kami lagi menyiapkan dokumen untuk dilaporkan ke Kapolri dan jajaran. Nanti akan kita sampaikan ke masyarakat hasilnya," katanya seperti dikutip dari Kompas.com.
Para korban dari pihak kepolisian antara lain adalah Kasi Propam Polretabs Medan Kompol Abdul Mutolip yang mengalami luka tangan kanan sobek, lalu Kasub Bag Bin Ops Polrestabes Medan Kompol Sarponi mengalami luka robek bokong sebelah kanan.
Kemudian korban luka terkena serpihan, Si Propam Polrestabes Medan Aipda Deni Hamdani Brigadir. Bripka Juli Chandra Brigadir mengalami gangguan telinga kanan akibat ledakan bom.
Sementara dua korban lain adalah Ricard Purba yang berprofesi sebagai pekerja harian lepas (PHL) di Bag Ops mengalami luka memar di wajah dan lengan. Seorang lagi bernama Ihsan Mulyadi Siregar, mahasiswa yang menderita luka pinggul kiri akibat terkena serpihan.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com