KPI Ngotot Sinetron Azab Value-nya Tinggi, dan Mempertanyakan Mana yang Tidak Masuk Akal Dari Sinetron Azab
IDWS, Kamis, 3 Oktober 2019 - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali jadi bahan perbincangan netizen maupun masyarakat Indonesia.
Sebelumnya mereka jadi kontroversi setelah melayangkan sanksi terhadap tayangan kartun Spongebob karena dianggap mengandung unsur kekerasan, hingga trailer film GUNDALA yang dianggap menggunakan kata-kata kasar.
Nuning Rodiyah dalam acara QnA di Metro TV, yang merasa bahwa sinetron azab value-nya tinggi. (Metro TV)
Apa yang membuat para netizen kesal adalah, KPI selama ini dianggap pilih kasih karena tidak pernah menegur tayangan sinetron-sinetron di televisi yang juga kerap mempertunjukkan adegan-adegan kekerasan atau tak pantas.
Mencoba menjawab semua kontroversi tersebut, tiga Komisioner KPI Pusat antara lain Hardly S. F. Pariela, Nuning Rodiyah dan Irsal Ambia diundang hadir sebagai bintang tamu dalam program QnA di Metro TV. Mereka dihadapkan dengan beberapa panelis yang mengajukan perdebatan terkait keputusan-keputusan KPI yang selama ini dianggap aneh.
1. Tanggapan KPI terkait teguran terhadap trailer film GUNDALA
Terkait teguran KPI pada trailer GUNDALA, Hardly menegaskan jika tim-nya tidak anti pada film garapan Joko Anwar tersebut. KPI hanya fokus untuk menegur trailer-nya, bukan film-nya, mengingat di trailer berdurasi 30 detik itu memang ada kata-kata yang dianggap kasar.
"Yang kami tegur adalah trailer, promo film-nya, yang itu dibuat untuk 30 detik. Lalu muncul kata-kata tadi, dan itu tidak dilakukan sensor, pasti saya tegur juga. Karena itu kesannya menjadi, 'Oh kata ini bisa jadi kata biasa dan jadi lifestyle'. Lalu kenapa promo film-nya kami tegur? Karena itu muncul tanpa konteks. Ketika itu dalam sebuah film, mungkin itu ada konteksnya, ada penjahat dan sebagainya. Tapi itu tanpa konteks lalu muncul dan kita tahu betul kata itu dipakai untuk makian. Di titik itu akhirnya KPI memberikan teguran," jelas Hardly.
Menanggapi jawaban pihak KPI, salah satu panelis merasa kata-kata kasar yang dilarang KPI itu masih tidak jelas batasannya. Ia lantas memberikan saran agar diterapkan sistem seperti yang diterapkan di Amerika, yakni '7 Dirty Words', di mana memang ada 7 kata-kata kasar yang haram hukumnya dipakai oleh para sineas film
2. Sinetron azab value-nya tinggi
Bicara terkait teguran terhadap Spongebob, gantian Nuning yang angkat suara. Ia mencoba membandingkannya dengan sinetron-sinetron azab di televisi yang selama ini memang sering mendapatkan kritikan keras dari netizen.
"Azab ini kan value-nya tinggi. Ada orang yang jahat kemudian dapet balasan dan sebagainya. Itu ketika kita melihat picture, whole picture-nya kita lihat. Ketika bicara Spongebob, picture-nya kayak apa? Di situ kemudian ada pesan-pesan yang sangat berbahaya bagi anak-anak dan kita harus keluarkan sanksi untuk itu," jawab Nuning, salah satu Komisioner KPI Pusat.
3. Di mana tidak masuk akalnya sinetron azab?
Mendapati jawaban Nuning, salah satu panelis yang merupakan inisiator petisi 'Tolak KPI Awasi Konten Digital', Dara Nasution turut bersuara. Secara tegas Ia bertanya mengenai keputusan KPI dalam menilai value dalam sebuah film.
"Jadi sinetron azab meskipun dia tidak masuk akal, selama dilihat KPI ada value lalu dibiarkan gitu?" tanya Dara pada Nuning.
"Tunggu. Di mana titik tidak masuk akalnya? Kita sudah mengevaluasi program azab. Memang selama ini di awal-awal ada kita temukan ada eksploitasi jenazah dan lain-lain. Semuanya kita panggil, kita dudukkan. Jenazah ini bukan jadi bintang utama, yang kemudian harus dieksploitasi, dilempar sana-sini dan lain sebagainya. Hari ini, itu bersih, tidak ada lagi," jawab Nuning.
Perdebatan pun berlanjut membahas berbagai hal lain seputar regulasi dalam dunia pertelevisian.
KPI mengklaim pihaknya selalu melihat konteks dalam mengeluarkan teguran-teguran terhadap program televisi yang dinilai melanggar. Ditanya mengenai sinetron Azab yang dinilai tidak masuk akal, KPI justru mempertanyakan di mana titik tidak masuk akalnya. KPI justru menilai program Azab memiliki value.
Dari tanggapan-tanggapan KPI tersebut, bisa disimpulkan bahwa meski ditentang oleh banyak orang, selama mengandung unsur religi maka KPI sepertinya tidak akan menyentuhnya. Bagaimana menurut kalian?
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kapanlagi.com
Gambar Fitur: Kapanlagi.com via KPI