Usulan Nama Ibukota Baru Dari Netizen, Dari Saint Jokoburg, Jokograd, Hingga Mandalanusa
IDWS, Rabu, 28 Agustus 2019 - Presiden Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi telah resmi mengumumkan bahwa ibukota Republik Indonesia akan dipindah ke Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Penajam Panser Utama dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sejak pernyataan tersebut disampaikan beliau pada Senin (26/8/2019) lalu, para netizen Tanah Air langsung turun tangan untuk memberi usulan nama bagi ibukota baru yang baru akan dibangun pada tahun 2020 nanti.
Melansir Reuters pada Selasa (27/8/2019), nama-nama yang diusulkan netizen antara lain "Saint Jokoburg" dan "Jokograd". Kedua nama itu masuk dalam jajaran 11 nama ibukota baru Indonesia yang diunggah oleh akun Twitter @Enggalpm.
"Semoga mereka (pemerintah) mempertimbangkan," bunyi salah satu komentar netizen akan pemindahan ibukota. Pemindahan itu sendiri baru akan dimulai pada 2024, sedangkan proses pemindahan diperkirakan menelan biaya hingga Rp 466 triliun.
Berbagai usulan nama terus mengalir, entah serius atau hanya sekedar meramaikan suasana. Salah satunya "Mandalanusa" yang memiliki makna pusat kepulauan, yang diusulkan oleh akun Twitter @IDThalamus.
Nama tersebut ia usulkan karena letak calon ibukota baru memang berada di tengah-tengah wilayah geografi Indonesia dengan 17.000 pulau membentang di area seluas lebih dari 5.000 km persegi.
Kementerian PPN/Bappenas sendiri mengatakan, nama ibu kota baru belum ditentukan. Sementara juru bicara Kementerian Dalam Negeri tidak memberi komentar.
Hal sensitif di Tanah Air
Nama adalah sebuah hal sensitif di Indonesia, negara dengan populasi terbesar keempat dunia, dengan sekitar 260 juta penduduk yang berasal dari 300 suku dan bangsa.
"Sri Mahendrakerta"—yang merupakan kombinasi bahasa Sanskerta berarti kota yang diberkati Tuhan untuk membawa kebijaksanaan, keadilan, dan menciptakan kemakmuran—disarankan warganet Twitter @AnugrahArfaS6.
Di media sosial Facebook yang mempunyai 130 juta pengguna, netizen mengusulkan Kartanegara merujuk pada Kutai Kartanegara yang awalnya kerajaan Hindu abad ke-4.
Sebagian alasan yang dikemukakan terkait pemindahan ibu kota adalah karena Jawa sudah dihuni setengah penduduk Indonesia dan secara politik begitu dominan.
Kunto Adi Wibowo dari lembaga survei Kedai Kopi berkata, nama ibu kota baru haruslah mencerminkan karakteristik unik yang dipunyai Kalimantan Timur. Sebab, pemerintah sudah berusaha membuatnya tidak Jawa-sentris. Dia juga menyarankan supaya namanya tidak menyisipkan Jokowi di dalamnya.
"Karena sejarah akan mengingatnya sebagai presiden yang memindahkan ibu kota. Itu sudah cukup menjadi warisan yang dipunyainya," kata Kunto.
Jakarta, rumah bagi sekitar 10 juta jiwa penduduk Indonesia, awalnya bernama Batavia saat penjajahan Belanda sebelum Proklamasi dikumandangkan 17 Agustus 1945. Dalam bahasa Sanskerta, Jakarta berarti "kemenangan yang diraih"
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com
Foto: Kompas.com/Ihsanuddin