4 Siswa Belia Tempuh Jarak 5,5 Kilometer Demi Kembalikan Dompet Penuh Uang di Jalan Kepada Pemiliknya
IDWS, Senin, 12 Agustus 2019 - Para young adult — generasi 80an akhir dan 90an awal — Indonesia seringkali prihatin dengan tingkah laku generasi penerus, yakni mereka yang lahir pada tahun 2000 ke atas. Kerap kali muncul berita atau postingan di media sosial bagaimana tingkah laku adik-adik penerus di usia yang masih belia malah melakukan hal-hal yang dianggap 'belum saatnya'.
Seperti anak Sekolah Dasar (SD) yang sudah kecanduan video game, atau sudah berpacaran bahkan pakai anniversary segala — yang lucunya dilakukan hanya untuk memperingati sebulan atau malah seminggu jadian.
Namun di tengah-tengah keprihatinan itu, ada sebuah cerita yang masih membuat kita merasa bahwa ada harapan bagi masa depan bangsa ini. Yakni kisah empat bocah pelajar asal Blitar yang baru-baru ini viral di media sosial.
Alkisah, keempat bocah itu menemukan dompet beserta isinya yang jatuh di pinggir jalan, dan berinisiatif mengembalikan dompet itu kepada pemiliknya. Cerita inspiratif itu dibagikan oleh sang pemilik dompet dengan akun Facebook Aris Dwi Cahya Ningrum pada Selasa (6/8/2019).
"Ya Allah nak... Ini real ya... Dompet saya jatuh dan di dalam ada uang Rp 900 rb... Dan dikembalikan dari klampok sampai di sentul pipp dia ngontel gek panas" ya Allah nak.. Umur semono km jujurmen, aku jan terharu," tulisnya yang bila dalam bahasa Indonesia berarti:
"Ya Allah nak... Ini sungguhan ya... Dompet saya jatuh dan di dalam ada uang Rp 900 rb... Dan dikembalikan dari Klampok sampai di Sentul PIPP dia [mereka] naik sepeda pas cuaca panas" ya Allah nak.. Umur segitu kalian jujur banget, aku jadi terharu."
Dua dari keempat pelajar itu belakangan diketahui merupakan siswa kelas 7 SMPN 8 Kota Blitar, sedangkan dua lainnya dari SDN Klampok 1 Bltar. Keempatnya sama-sama tinggal di Kelurahan Klampok, Kecamatan Sananwetan, Blitar.
Keempat siswa kelas 7 SMPN 8 Kota Blitar yang jadi viral karena mengembalikan dompet kepada pemilknya. (The Jakarta Post/Asip Hasani)
Mereka adalah Travis Hemar Borneo (14), Hevrian Cahya Putra Pratama (12), Nur Hamid Hidayat (13), dan Gatan Mahendra (12).
Pada awalnya mereka sempat berdebat antara mengembalikan dompet itu atau tidak. Di dalam dompet itu, selain uang tunai Rp 900 ribu — yang pastinya banyak bagi mereka, terdapat pula kartu ATM, KTP, kartu langganan belanja dan SIM dari si pemilik dompet. Akhirnya keempatnya sepakat berusaha mencari alamat rumah pemilik dompet.
Dengan naik sepeda masing-masing, keempatnya pun melangsungkan pencariannya. Jarak dari SDN Klampok 1 ke Kelurahan Sentul atau PIPP sendiri kurang lebih 5,5 km. Butuh satu setengah jam bagi mereka menemukan rumah pemilik dompet.
"Lama karena harus mencari rumahnya. Kami mencari nomor rumahnya tidak ketemu. Ternyata nomor rumahnya tidak dipasang. Kami akhirnya tanya ke warga dan ketemu rumahnya," kata Travis, salah satu dari empat bocah itu.
Dapat penghargaan
Dikutip dari Kompas.com, Kepala SMPN 8 Kota Blitar, Sri Sulistijo Andajani mengaku bangga dengan sikap yang dilakukan keempat siswanya. Rencananya empat siswa tersebut akan mendapat penghargaan di acara puncak HUT ke-35 SMPN 8 Kota Blitar. Sikap keempat siswa itu bisa menjadi teladan bagi teman-temannya.
"Kami sangat bangga dengan sikap mereka. Ini menjadi kado indah di Hari Ulang Tahun SMPN 8 Kota Blitar," kata Sri Sulistijo, Jumat (9/8/2019).
Sri mengatakan bahwa sebenarnya sekolah sudah mendengar kabar tentang empat siswanya yang viral di media sosial sejak Rabu (7/8/2019) malam. Saat itu guru yang sudah melihat postingan foto tentang keempat remaja sedang mengembalikan dompet yang ditemukan di pinggir jalan ke pemiliknya di akun Facebook Aris Dwi Cahya Ningrum. Tetapi, sekolah belum tahu siapa saja keempat siswa itu.
Sekolah sudah memanggil keempat siswa itu pada Jumat (9/8/2019). Para guru ingin mendengarkan cerita keempat siswa itu saat menemukan dompet dan mengembalikan ke pemiliknya. "Kami sudah mendengar cerita dari mereka tadi pagi," katanya.
Humas SMPN 8 Kota Blitar, Winarno mengatakan apa yang dilakukan keempsat siswa itu mencermikan sikap kejujuran. Menurutnya, di era sekarang ini, sikap jujur sudah menjadi barang langka. Tetapi keempat siswa itu masih memegang sikap kejujuran saat bergaul di masyarakat.
"Saya juga terharu setelah mendengar cerita mereka. Kejujuran yang sekarang ini sudah menjadi barang langka, ternyata masih dipegang oleh empat siswa itu. Pendidikan karakter yang selama ini ditanamkan di sekolah berarti berjalan," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota , M Sidik juga bangga dengan tindakan yang dilakukan empat siswa SMPN 8. Dinas juga akan memberikan penghargaan kepada empat siswa itu "Saya juga sudah menghubungi kepala agar memberikan penghargaan ke siswa," katanya. (Stefanus/IDWS)
Sumber: Grid.id