Peringati May Day, Ketua KPSI Upayakan Upah Buruh Rp4,9-5 juta
IDWS, Kamis, 2 Mei 2019 - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KPSI) Said Iqbal mengajukan beberapa tuntutan butuh dalam aksi Hari Buruh Internasional alias May Day tahun ini yang jatuh pada Rabu, (1/5/2019).
Salah satu dari tuntutan tersebut terkait dengan upah buruh, yang sekaligus merupakan tema perayaan May Day di yang di gelar di Tennis Indoor Senayan karena upah buruh dianggap masih sektoran dan tertinggi hanya di Karawang, Jawa Barat.
"Rata-rata upah nasional masih Rp2,65 juta. Kita hanya di atas Laos dan Kamboja dari data ILO ya. Kita di bawah Vietnam dan Malaysia," kata Said dalam konferensi pers di Tennis Indoor, GBK, Rabu (1/5/2019) pukul 10.30 mengutip IDN Times.
Said yang juga menjabat sebagai anggota ILO (Organisasi Tenaga Kerja Internasional, bermarkas di Jenewa, Swiss) itu mengupayakan agar upah buruh dapat segera naik tahun ini, diawali dengan penghapusan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78.
"Target kami Rp4,9 juta sampai Rp5 juta. PP Nomor 78 adalah penyebab daripada murahnya upah buruh, sehingga daya beli buruh turun. Nah, itulah pertumbuhan ekonomi tak tercapai," ungkap Said Iqbal.
Ia lalu mengajukan 83 item kebutuhan buruh dari 63 item yang dicantumkan dalam PP Nomor 78, sehingga kebutuhan dan upah buruh seimbang.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: IDN Times
Foto Titel: Suara.com/Tyo