Para Pahlawan yang Gugur dalam Melancarkan Kelangsungan Pemilu 2019
IDWS, Sabtu, 20 April 2019 - Pesta demokrasi lima tahunan yang kita kenal sebagai Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 ini menyimpan cerita duka karena sejumlah petugas gugur saat menjalankan tugas mengamankan ajang tersebut.
Sejumlah petugas kepolisian gugur dalam tugasnya mengawal kotak suara, sementara sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan saksi meninggal saat mengawal perhitungan suara yang berlangsung di berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Foto dua aparat polisi yang dikabarkan meninggal saat bertugas mengamankan jalannya Pemilu 2019. (@divisihumaspolri / Instagram)
Berkut ini adalah para "Pahlawan Pemilu" yang gugur dalam tugasnya melancarkan kelangsungan pesta demokrasi Indonesia, dikutip dari Kompas.com.
1. Bripka Ihwanul Muslimin, anggota Polsek Praya Barat, Polres Lombok Tengah
Bripka Ihwanul Muslimin meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas usai melakukan apel pengamanan pemilu. Kapolres Lombok Tengah AKBP Budi Santoso menjelaskan, kejadian terjadi pada Minggu (14/4) sekitar pukul 15.00 WITA.
Saat itu Bripka Ihwanul Muslimin tengah menuju kantor Polsek Praya Barat, setelah melakukan apel pengamanan TPS di kantor Polres Lombok Tengah. "Korban atas nama Bripka Ihwanul, mengalami kecekalaan lalu lintas setelah apel pergeseran kesiapan pengamanan di masing-masing TPS," ungkap Budi dikutip dari Kompas.com pada Kamis, (18/4).
2. Aiptu Stefanus Pekuali, anggota Polres Kupang, NTT
Aiptu Stefanus Pekuali, 40 tahun, tewas akibat kecelakaan lalu lintas pada Jumat (19/4) pagi. Ia merupakan kepala pos polisi (Kapospol) Tuapukan.
Kasubag Humas Polres Kupang, Iptu Simon Seran, menuturkan bahwa Stefanus — yang saat itu hendak pulang ke rumahnya usai menunaikan tugas mengamankan pemilu, meninggal setelah sepeda motor Honda CBR nomor polisi DH 4826 KF yang dikendarainya bertabrakan dengan mobil pikep yang dikemudikan oleh Duagus Kabnani.
"Beliau hendak ke gereja bersama istri dan anaknya usai mengikuti ibadah Jumat Agung dan usai gereja akan kembali melakukan tugas pengamanan di PPK Kupang Timur," ungkap Simon dikutip dari Kompas.com pada Jumat sore.
3. Brigjen Polisi Syaiful Zachri, perwira penanggung jawab pemilu di NTT
Brigjen Polisi Syaiful Zachri meninggal dunia di Pulau Kelor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Iya meninggal tadi pagi, karena serangan jantung," ungkap Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules Abraham Abast kepada Kompas.com, Juma. Menurut Jules, Syaiful sempat dilarikan ke Rumah Sakit Siloam untuk diberi perawatan medis, sayangnya nyawanya tak tertolong.
4. Brigadir Prima Leion Nurman Zasono, anggota Polres Bondowoso
Personel Polres Bondowoso Brigadir Prima Leion Nurman Zasono dikabarkan meninggal karena kecelakaan.
"Setelah melaksanakan apel pergeseran pasukan (serpas) jam 14.00 WIB yang bersangkutan menuju TPS plotting pengamanannya dengan mengendarai sepeda motor," ujar Kapolres Bondowoso, AKBP Febriansyah kepada Kompas.com, Kamis (18/4).
"Setelah sampai di jalan depan Koramil Wonosari, korban mengalami kecelakaan dengan mobil dari arah yang berlawanan," lanjutnya.
Sementara itu, almarhum Bripka Prima Leion akan dimakamkan di Kampung Pancoran RT 01 RW 03, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo.
5. Aiptu M. Saepudin, Babinkamtibmas Cilengkrang Polsek Cileunyi
Babinkamtibmas Cilenkrang Polsek Cileunyi Aiptu M. Saepudin menghembuskan nafasnya di RS Ujung Berung, Bandung, hari Rabu (17/4) sekitar pukul 09.20 WIB.
Saepudin meninggal karena kelelahan setelah sebelumnya bertugas mengawal kotak suara. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan adanya petugas kepolisian yang gugur setelah menunaikan tugasnya tersebut.
Sebelum meninggal, Saepudin sempat mengeluh sesak setelah menjalankan tugasnya mengawal surat suara.
6. Aiptu M Supri, anggota Polres Sidoarjo
Aiptu M Supri meninggal dunia saat melakukan pengamanan di TPS 21-25 Desa Barengkrajan, Kecamatan Krian. Ia yang sehari-hari bertugas di satuan lalu lintas tiba-tiba pingsan dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Porong. Malang nyawanya tak tertolong.
7. Jaenal, Ketua KPPS Desa Sukaharja, Kabupaten Bogor
Ketua KPPS Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor bernama Jaenal (56), dikabarkan meninggal dunia saat menjalankan tugas pemilu pada Rabu (17/4).
Kapolsek Cijeruk AKP Anak Agung Raka membenarkan bahwa Jaenal meninggal diduga akibat kelelahan saat bertugas mengambil logistik di gudang penyimpanan. "Kurang tidur, maka pas pelaksanaan pemilihan kecapekan, maka pingsan sewaktu melaksanakan pengecekan di TPS tadi," ungkap AKP Anak Agung Raka kepada Kompas.com, Rabu (17/4).
Menurutnya, Jaenal langsung dilarikan ke Rumah Sakit Milenia Kota bogor namun sekitar pukul 14.30 WIB beliau menghembuskan nafas terakhirnya.
8. Rusmita, Saksi PPP di TPS 2 Dusun Jonggoa, Kabupaten Takalar
Seorang saksi salah satu partai di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, meninggal dunia setelah bertugas selama 24 jam lebih di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Rusmita, yang masih berusia 17 tahun itu, berasal dari Dusun Jonggoa, Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. Ia meninggal dunia pada pukul 15.00 WITA, Kamis (18/4).
Sebelumnya, korban bertugas sebagai saksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di TPS 2 Jonggoa dan bekerja selama 24 jam lebih. "Terakhir tinggal di rumah saat subuh hari Rabu dan besoknya pulang jam pagi (pukul 06.00 WITA Kamis, 18 April 2019)," ungkap Muhammad Ridwan Daeng Ngawing, orangtua korban.
9. Agus Santoso, petugas KPPS di Malang
Seorang petugas Kelompok Pemungutan Suara (KPPS) di tempat pemungutan suara (TPS) 4 Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang bernama Agus Susanto (40) meninggal dunia.
Diduga, Agus meninggal akibat kelelahan selama menjalani serangkaian kegiatan pemilu. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang Zaenudin mengatakan bahwa Agus meninggal saat istirahat di rumahnya di RT 06 RW 01 Kelurahan Tlogomas, Kamis (18/4) sekitar pukul 03.00 WIB.
Satu jam sebelum meninggal, Agus masih sempat menunaikan tugasnya dengan mengantarkan kotak suara ke kelurahan. "Satu petugas kami di TPS 4, Kelurahan Tlogomas habis menyelesaikan tugasnya dan sudah pengiriman kotak suara di tingkat kelurahan, kemudian istirahat di rumah dan beliau dipanggil oleh Allah," katanya.
10. Yaya Suhaya, anggota KPPS di Karawang
Salah satu anggota KPPS di TPS 04 Desa Cilewo, Kecamatan Telagasari, Kabupateng Karawang bernama Yaya Suhaya (71) meninggal dunia. Yaya diduga kelelahan sesudah menjalani serangkaian kegiatan Pemilu 2019.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang Miftah Farid mengungkapkan ia mendapat kabar duka meninggalnya Yaya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang pada Jumat (19/4) dini hari.
"Yaya diduga kelelahan. Pagi ini saya menuju rumah almarhum," ujar Farid kepada Kompas.com lewat pesan singkat, Jumat (19/4).
11. Supriyanto dan Jeje, Ketua KPPS Tasikmalaya
Dua ketua KPPS diketahui meninggal dunia akibat kecelakaan saat bekerja di tiap TPS wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Mereka adalah Supriyanto (54) Ketua KPPS TPS 11 Kampung Ciburaleng, Desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang, dan Jeje (60), Ketua KPPS TPS 2 warga Kampung Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya.
Keduanya meninggal tak lama setelah perhitungan suara di TPS masing-masing pada Kamis (18/4). Kedua korban telah disemayamkan di masing-masing rumah duka pada Kamis malam. Selain itu, kedua ketua KPPS yang meninggal tersebut memiliki riwaya penyakit jantung dan bronkhitis.
Masih banyak korban berjatuhan lainnya
Hingga berita ini ditulis, masih ada sejumlah orang meninggal saat menjalankan tugasnya demi Pemilu 2019 ini dan belum terdata yang terus diupdate oleh akun Divisi Humas Polri di Instagram, atau seperti anggota TNI berikut yang nasibnya dilaporkan oleh seorang netizen:
Menurut Kompas.com, masih ada empat petugas KPPS di Sulawesi Selatan yang dinyatakan meninggal dunia karena kecelakaan saat bertugas dan sakit. Komisioner KPU Sulses Divisi Hubungan Masyarakat, Data, Informasi dan Antarlembaga, Uslimin, menuturkan empat petugas KPPS itu tersebar di sejumlah Kabupaten di Sulsel seperti Kabupaten Luwu Timur atas nama Ripto Syamsudin dari Bantaeng, Muh Iksan dari Maros dan satu orang dari Luwu.
"Yang di Luwu itu saya lupa namanya, perempuan, kecelakaan sehari setelah pencoblosan," ungkap Uslimin mengutip Kompas.com.
Tak hanya meninggal dunia, Uslimin mengungkapkan pula adanya beberapa petugas KPPS yang sakit dan harus dirawat di rumah sakit demi menyukseskan kontestasi politik terbesar lima tahunan ini. Bahkan ada yang mengalami cacat permanen saat bertugas, seperti yang terjadi di daerah Pinrang yang kehilangan salah satu matanya akibat terkena paku saat mendirikan tenda TPS sehari sebelum pencoblosan.
"Ada yang cacat. Sampai saat ini juga ada KPPS yang belum sadarkan diri dari Torajat, kemudian ada di Galesong Utara (Takalar) di Rumah Sakit Haji karena drop pada hari-H," tambahnya.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com
Foto titel: @divisihumaspolri / Instagram