Putra Aji, Hacker Remaja Berusia 15 Tahun Asli Indonesia Yang Sanggup Bobol NASA
IDWS, Senin, 1 April 2019 - Orang Indonesia itu pintar-pintar, nggak kalah dari orang-orang barat maupun Jepang, Korea, atau China. Kali ini seorang remaja SMP asal Tangerang membuktikan bahwa Indonesia juga punya bakat dalam bidang siber (cyber).
Putra Aji Adhari namanya. Ia merupakan seorang hacker andal yang masih duduk di bangku SMP! Tak tanggung-tanggung, Putra pernah membobol ratusan situs besar baik dalam maupun luar negeri.
Putra Aji Adhari, hacker remaja yang sanggup bobol situs NASA. (YouTube/Narasi Channel)
Prestasi paling menterengnya adalah membobol situs NASA yang terkenal sangat ketat itu. Siswa berusia 15 tahun ini mengaku bahwa menjebol NASA merupakan tantangan paling mengesankan baginya karena awalnya ia tak menyangka dapat melakukannya.
"Paling mengesankan adalah situs NASA, karena pada saat saya melakukan penetration testing itu di luar ekspektasi saya," tutur putra dikutip dari kanal video YouTube Narasi. Menurut Putra tidak mudah menjadi hacker yang mampu meretas situs NASA karena banyaknya developer yang dimiliki agensi antariksa Amerika Serikat itu.
Putra mengisahkan bahwa awal mulanya tertarik dengan dunia programming lantara terinspirasi oleh beberapa pakar teknologi terkenal dunia seperti Bill Gates dan Mark Zuckerberg. Putra lantas mencari tahu bagaimana bisa orang-orang seperti mereka bisa kaya-raya hingga akhirnya ia mengetahui tokoh-tokoh yang ia kagumi itu sangat ahli dalam programming.
Putra bukan berasal dari keluarga dengan latar belakang dunia informatika. Menurutnya, di sekolahnya pun tidak ada pelajaran komputer, sehingga mau tak mau ia belajar sendiri alias otodidak.
Putra Aji Adhari (tengah) bersama Najwa Shihab. (Instagram @putra.ajiadhari)
"Di sekolah saya tidak ada pelajaran komputer, karena sekolah saya madrasah. Sehari-hari saya tiap pulang sekolah main komputer dan juga kadang main game," ungkap Putra.
Dari kebiasaan main game itu, Putra mulai memikirkan bagaimana game itu bisa dibuat. Ia kemudian mencari tahu di mesin pencari. Dari sanalah ia mengetahui bahwa game dibuat dengan sistem program.
Tak hanya NASA, Putra juga pernah meretas sistem keamanan milik pemerintah. Bahkan tidak membutuhkan waktu lama, ia berhasil masuk ke dalam sistem milik pemerintah dengan waktu hanya kurang dari tiga menit.
Meski berhasil menjadi hacker pada usia remaja, namun tidak lantas membuat Putra melakukan hal-hal tak terpuji. Ia tidak pernah menyalahgunakan keahliannya. Hingga akhirnya ia kini telah memilih jalan sebagai bug hunter alias pemburu celah keamanan dari suatu sistem.
"Kalau bug hunter itu contohnya, ada suatu rumah yang menurut pemiliknya itu sudah tertutup rapat. Lalu dia (bug hunter) bisa masuk tanpa diketahui pemilik rumahnya. Biasanya bug hunter akan membuat laporan ke pemilik rumah," jelas Putra.
Selain kagum kepada sosok Bill Gates dan Mark Zuckerberg, Putra juga punya idola hacker asal Indonesia, yakni Jim Goevedi dan kang Onno. Putra pun telah berkesempatan bertemu dengan salah satu idolanya, kang Onno dalam kanal YouTube Narasi.
Putra berselfie bersama idolanya, kang Onno. (YouTube/Narasi Channel)
Dalam kesempatan yang sama, Onno pun menjelaskan pentingnya programmer untuk keamanan internet suatu negara.
"Penting banget. Jujur bug hunter, developer, programmer dicari banget. Sebagian besar perusahaan di Indonesia tidak berhasil dapat programmer, bug hunter, dan developer di Indonesia. Jadi mereka sering dapatnya dari mana coba? Dari India. Kebetulan di India guru-gurunya benar, sekolahnya bener ngajarinnya," tutur Onno.
Onno menegaskan pentingnya peran beberapa pihak untuk perkembangan keamanan internet Indonesia.
"Idealnya kalau bisa didukung pemerintah, sekolah, guru, kampus segala macam.
Cuma hari ini kan tidak ada yang dukung jadi terpaksa anak-anak ini kayak anak-anak bawah tanah banget, kayak gelandangan tidak ada yang memelihara.
Padahal internet Indonesia tidak akan bisa aman tanpa mereka," tambah Onno.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: kumparan