Ledakan di Istanbul Pada Pekan Lalu Tewaskan 6 Orang, 53 Lainnya Luka-luka. Tidak Ada WNI yang Jadi Korban
Enam orang tewas dan 53 lainnya luka-luka dalam sebuah ledakan di Istiklat Avenue, Istanbul, Turki, Minggu (13/11/2022).
IDWS, Senin, 14 November 2022 - Video yang beredar di media sosial menunjukkan banyak orang tergeletak di tengah reruntuhan. Video menunjukkan kedatangan ambulans dan polisi di tempat kejadian. Satu video menunjukkan ledakan dan kobaran api disertai dengan dentuman keras.
Presiden Turki, Recep Tayip Erdogan berjanji akan menghukum para pelaku yang terlibat dalam ledakan tersebut serta menyebut bahwa peristiwa tersebut indikasi ancaman teror.
"Upaya untuk mengalahkan Turki dan rakyat Turki melalui terorisme akan gagal hari ini seperti yang mereka lakukan kemarin dan akan gagal lagi besok," kata Erdogan dalam konferensi pers, dikutip dari Suara.com.
Lokasi ledakan di Istanbul pada Minggu (13/11). (Suara.com/Yasin AKGUL / AFP)
Sejauh ini, pihak otoritas Turki menyatakan telah menangkap satu orang terkait ledakan di Istanbul tersebut. Hal itu diungkap oleh Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, yang mengklaim bahwa seseorang yang diduga terlibat dalam serangan di Istiklat Avenue pada Minggu (13/11/2022). Ia juga menuduh Partai Pekerja Kurdistan (PKK) bertanggung jawab atas serangan itu.
Sekedar informasi, PKK merupakan kelompok militan yang menyerukan berdirinya negara Kurdi merdeka di Turki. Uni Eropa dan Amerika Serikat menggolongkan PKK sebagai organisasi teroris.
Sedanmgkan Menteri Kehakiman, Bekir Bozdag, mengatakan kepada media Turki bahwa seorang wanita sebelumnya duduk di sebuah bangku di dekat lokasi kejadian selama lebih dari 40 menit dan kemudian pergi beberapa menit sebelum ledakan terjadi.
Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Di sisi lain, Kedutaan BEsar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki, mengungkapkan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan di Istiklat Avenue.
"Hingga saat ini tidak terdapat informasi mengenai WNI yg menjadi korban," ungkap KBRI Ankara dalam keterangannya pada Senin, seperti dikutip dari Suara.com mengutip Antara.
(Stefanus/IDWS)