Pelaku Penembakan dan Pembunuhan Shinzo Abe Terancam Hukuman Mati dengan Cara Digantung
Tetsuya Yamagami yang merupakan penembak Shinzo Abe (67) terancam mendapat hukuman mati dengan cara digantung.
IDWS, Senin, 18 Juli 2022 - Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Shinzo Abe mantan PM Jepang ditembak ketika berpidato dalam kampanye di Kota Nara, Jumat (8/7/2022). Pelaku menggunakan senjata rakitan. Insiden mantan PM Jepang Abe ditembak ini menggegerkan "Negeri Sakura" karena penembakan jarang terjadi di sana dan hukuman untuk pembunuhan bisa sangat berat.
Beberapa jam setelah penembakan mantan perdana menteri Jepang, PM Fumio Kishida mengatakan,
"Serangan ini adalah kebrutalan yang terjadi selama pemilihan--dasar dari demokrasi kita--dan benar-benar tidak dapat dimaafkan," dikutip dari Kompas.com melansir AS pada Jumat (8/7/2022).
Tetsuya Yamagami (tengah) ditangkap usai menembak Shinzo Abe pada Jumat (8/7/2022). (Foto: Japan Times/KYODO)
Tindakan Tetsuya Yamagami bisa membuatnya berhadapan dengan kekuatan hukum penuh di Jepang yang berarti hukuman mati. Lebih dari 70 persen negara telah menghapus hukuman mati, tetapi di Jepang praktik tersebut dilakukan lagi tahun lalu. Tidak ada eksekusi yang dilakukan pada 2020 atau sebagian besar 2021, hingga pada Desember 2021 ketika PM Fumio Kishida yang baru saja menjabat menyetujui hukuman gantung untuk tiga terpidana mati.
Pedoman hukuman di Jepang saat ini hanya mengizinkan hukuman mati dilakukan jika pelaku melakukan beberapa pembunuhan, atau pembunuhan tunggal yang dianggap sangat keji. Baru-baru ini, Menteri Kehakiman Jepang Furukawa Yoshihisa mengatakan, dia mendukung pelaksanaan hukuman mati untuk kejahatan yang mengerikan.
Tetsuya Yamagami, pelaku penembakan dan pembunuhan Shinzo Abe. (India.com)
Motif Tetsuya Yamagami menembak Shinzo Abe
Kantor berita utama Jepang NHK melaporkan, Tetsuya Yamagami menembak Shinzo Abe karena tidak puas atas mantan PM Jepang terlama tersebut dan dendam terhadap organisasi yang dia yakini terkait dengan Abe. Belakangan ini diketahui bahwa organisasi yang dimaksud adalah Gereja Unifikasi. Tetsuya Yamagami mengeklaim, ibunya memberikan sumbangan besar berupa uang ke sana yang membuat keluarganya kesulitan keuangan. Cabang Gereja Unifikasi Jepang pada Senin (11/7/2022) mengonfirmasi, ibu dari Tetsuya Yamagami--tidak disebutkan namanya--adalah anggota, tetapi tidak ada informasi tentang sumbangan keuangan apa pun.
Tetsuya Yamagami (kanan) yang merupakan penembak Shinzo Abe dikawal polisi saat keluar dari kantor polisi Nara Nishi untuk menuju pengadilan di kota Nara, Minggu (10/7/2022). Shinzo Abe mantan PM Jepang ditembak dan tewas saat berpidato dalam kampanye menjelang pemilihan di Nara, Jumat (8/7/2022).(Kompas.com/JIJI PRESS via AFP)
"Ibu dari tersangka Yamagami adalah anggota gereja kami dan dia menghadiri acara kami sebulan sekali," ujar Tomihiro Tanaka, Presiden Gereja Unifikasi di Jepang, kepada wartawan pada konferensi pers di Tokyo, dikutip dari Kompas.com melansir kantor berita AFP.
Tomihiro Tanaka menambahkan, sumbangan apa pun yang diberikan ibu Tetsuya Yamagami sedang diselidiki oleh polisi dan dia tidak bisa berkomentar lebih lanjut, hanya berjanji untuk bekerja sama dengan penyelidik. Shinzo Abe meninggal dengan luka tembak di bagian leher dan dekat tulang selangka sebelah kiri. Dengan kasus yang terjadi pada Tetsuya Yamagami sebagai penembak Shinzo Abe, ada kemungkinan dia dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung.