Motif Tetsuya Yamagami Menembak Eks PM Jepang Shinzo Abe Pada Jumat Kemarin
Motif dari Tetsuya Yamagami (41), pria pelaku penembakan dan pembunuhan eks PM Jepang Shinzo Abe pada Jumat (9/7/2022) untuk melakukan aksi brutalnya mulai terkuak setelah interogasi.
IDWS, Sabtu, 9 Juli 2022 - Tetsuya yang pernah menjadi bagian dari Angkatan Laut Jepang pada masa mudanya itu berhasil ditangkap tak lama usai menembak Shinzo Abe dua kali dari belakang ketika eks PM Jepang itu tengah berpidato di depan Stasiun Yamato Saidaiji di Kota Nara, Okinawa, Jepang.
Melansir pemberitaan Japan Times, seseorang yang pernah bekerja di sebuah perusaan bersama Tetsuya Yamagami menyebutkan bahwa Tetsuya tidak tertarik kepada politik.
"Saya tak pernah merasa ia memiliki kepercayaan politik. Saya tidak bisa mengaitkannya dengan penembakan [terhadap Shinzo Abe] itu," ungkapnya.
Tetsuya Yamagami sendiri sepertinya memang memiliki masalah pada mentalnya. Di album kelulusan SMA-nya yang juga berada di Nara, Tetsuya menulis bahwa dirinya "tidak tahu sama sekali apa yang ia inginkan di masa depan".
Tetsuya Yamagami (tengah) ditangkap usai menembak Shinzo Abe pada Jumat (8/7/2022). (Foto: Japan Times/KYODO)
Menurut sumber dari pemerintahan Jepang, Tetsuya Yamagami pernah mengabdi di Angkatan Laut Pertahanan Jepang selama dua tahun sembilan bulan sejak 2005 di pangkalan militer Kure di Hiroshima.
Pada tahun 2020 ia bekerja di sebuah perusahaan manufaktur di Kansai sebelum kemudian pindah ke perusahaan dispatching di Osaka. Tidak ada hal mencurigakan dari kepindahan tersebut, di mana Tetsuya beralasan pindah karena dirinya "lelah".
Tetsuya Yamagami, pelaku penembakan dan pembunuhan Shinzo Abe. (India.com)
Pemberitaan Bloomberg menyebut bahwa Tetsuya mengaku saat diinterogasi, alasannya membunuh Shinzo Abe adalah karena dirinya punya dendam dengan Nippon Kaiji (Konferensi Jepang), sebuah kultus yang disebut-sebut mengendalikan Jepang dari balik layar dan beranggotakan tokoh-tokoh penting terutama dari kalangan politikus. Shinzo Abe sendiri juga kerap disebut sebagai salah satu anggota kultus tersebut.
(Stefanus/IDWS)