4 Pria India Ditangkap Karena Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap Seekor Biawak
Suatu hal sadis yang menimpa hewan terjadi di India, di mana 4 pria diduga telah memperkosa, membunuh, memasak, dan memakan seekor biawak yang dilindungi.
IDWS, Selasa, 19 April 2022 - Tragisnya lagi, itu adalah satu-satunya biawak yang berada di Taman Nasional Chandoli, wilayah Maharashtra, India. Kamera CCTV setempat merekam 4 orang memasuki hutan penangkaran itu secara ilegal. Para penjaga hutan pun berhasil menangkap keempat penyusup pada rentang waktu 1-5 April 2022.
Namun setelah melihat isi dari ponsel empat pria itu, pihak penjaga hutan menemukan fakta mengerikan. Keempat pria itu rupanya telah memperkosa satu-satunya biawak yang dilindungi di penangkaran, lalu membunuh dan memasak hewan malang itu sebelum kemudian mereka memakannya.
"Saya tidak pernah melihat kejahatan seperti ini sebelumnya. Pria-pria ini berada di usia 20an dan 30an, dan mereka sepertinya melakukal hal itu untuk bersenang-senang. Tidak ada agenda ilmu hitam atau agama," kata salah satu penjaga hutan di Chandoli, Vishal Mali, kepada Vice.
Para pelaku pemerkosa biawak di India (lingkar merah) usai ditangkap penjaga hutan. (Vice/Vishal Mali)
Biawak India terancam punah dan merupakan spesies yang dilindungi oleh hukum di negeri itu. Mereka yang melanggar hukum tersebut bisa dienjara maksimal 7 tahun.
Keempat pria itu berhasil diidentifikasi sebagai Sandeep Pawar, Mangesh Kamtekar, Akshay Kamtekar, dan Rames Ghag, semuanya adalah penduduk lokal di sekitar penangkaran. Mereka telah dituntut atas Undang-undang PErlindungan Satwa Liar India Tahun 1972, hanya saja pengadilan telah membebaskan mereka dengan jaminan.
India sendiri merupakan negara yang mencatatkan cukup banyak kasus-kasus kekerasan seksual terhadap hewan. Laporan dari kelompok-kelompok pembela satwa liar menyatakan bahwa tercatat 82 kasus kekerasan seksual terhadap hewan terjadi di India pada kurun 2010-2020. Sedangkan kasus-kasus lain seperti penyiksaan dan pembunuhan terhadap hewan mencapai kurang lebih 500 ribu kasus pada kurun waktu yang sama.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Vice