80 dari Total 113 WNI Berhasil Dipulangkan ke Indonesia Dari Ukraina
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menyatakan bahwa 80 dari 113 warga negara Indonesia (WNI) sudah dievakuasi dari Kyiv, ibu kota Ukraina. Mereka sudah dipulangkan ke Tanah Air dengan pesawat khusus.
IDWS, Selasa, 8 Maret 2022 - Sedangkan upaya evakuasi bagi sembilan WNI yang masih berada di Ukraina (enam warga Kota Binjai dan tiga warga Kabupaten Langkat) sedang diupayakan karena terkendala dengan status darurat militer serta diberlakukannya jam malam di negara pecahan Uni Sovyet itu.
Sembilan WNI tersebut diketahui bekerja disebuah pabrik plastik milik warga Yordania yang terletak di Kota Chemihiv, Ukraina dan belum bisa dievakuasi sehingga terpaksa menetap di pabrik dengan pasokan makanan dan minuman yang cukup. Mereka antara lain adalah Iskandar, M. Aris Wahyudi, Rian Jaya Kusuma, Syahfitra Sandiyoga, Agus Alfian, M. Raga Prayuda (warga Kota Binjai) dan Amri Abas, serta Zulham Ramadhan dan Dedi Irawan (warga Langkat)
Perwakilan dari Kemenlu RI Judda Nugraha mengatakan, pihaknya diperintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi agar masuk ke Ukraina untuk mengevakuasi WNI.
"Alhamdulillah hingga saat ini ada 113 warga Indonesia yang sudah berhasil dikeluarkan dari Kota Kyiv dengan berbagai macam upaya. Mulai dari WNI yang ada di Kyiv, di Odesa, yang ada di Kharkiv, total 80 dari 113 WNI bisa [di]keluarkan dan sudah kita pulangkan dengan pesawat Khusus ke Indonesia," ungkap Judda Nugraha seperti dikutip dari Kompas.com pada Selasa (8/3/2022).
Telekonferensi Binjai Command Center bersama pihak dari Pemko Binjai, diwakili Kadisnakerperindag Kota Binjai, Hamdani Hasibuan, Mantan Dubes RI untuk Ukraina, Prof. Yuddi Chrisnandi, Dubes RI untuk Ukraina, Ghoffur, perwakilan dari Kementrian Luar Negeri RI yang bertugas mengevakuasi WNI di Ukraina serta keluarga 9 WNI pada Senin (7/3/2022) siang.(KOMPAS.COM/DEWANTORO)
Judda menjelaskan bahwa pihak Kemenlu RI bersama TNI telah berupaya mengevakuasi sembilan WNI ke Polandia.
"Itu misi kami. Jadi, jangan khawatir, negara akan hadir. Kami selalu berkomunikasi bersama pak Iskandar untuk memantau keadaan mereka di sana," tutur Judda.
Belajar dari keberhasilan mengeluarkan para WNI di Ukraina, kata Judda, kunci terpenting adalah menciptakan situasi yang tenang dan tidak panik. Pihaknya merancang rencana untuk memulangkan para WNI dari Kyiv sejak tanggal 25-26 Februari 2022. Namun, karena ada pertempuran dan situasi tidak aman di Ukraina, pihaknya menunda evakuasi tersebut karena menilai rute evakuasi tidak aman untuk pergerakan WNI dari safe house menuju luar Ukraina.
"Di tengah pertempuran, justru membuat kita menjadi sasaran tembak dari kedua belah pihak. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati. Makanya, tanggal 28 (Maret) kita bergerak untuk mengevakuasi WNI itu," katanya.
(stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com