Pengusaha Rusia Tawarkan Hadiah Rp 14 Miliar Untuk Menangkap Vladimir Putin
Seorang pengusaha Rusia mengumumkan menawarkan hadiah sebesar 1 juta USD atau sekitar 14 miliar rupiah untuk menangkap Presiden Rusia, Vladimir Putin.
IDWS, Jumat, 4 Maret 2022 - Pengusaha bernama Alex Konanykhin (55) itu mengunggah pernyataannya di Facebook dan Linkedin di mana ia menyebut Putin sebagai penjahat kriminal di bawah hukum internasional.
Konanykhin mengklaim bahwa Putin bukanlah presiden Rusia karena ia memperoleh kekuasaan sebagai hasil dari mengebom gedung-gedung apartemen di Rusia dan melanggar konstitusi dengan mengeliminasi pemilihan umum serta membunuh lawan-lawan politiknya.
"Adalah kewajiban moral saya untuk memfasilitasi denazifikasi Rusia," tulis Konanykhin.
Pernyataan Konanykhin itu juga dilengkapi dengan poster khas bertuliskan "WANTED, DEAD OR ALIVE, VLADIMIR PUTIN FOR MASS MURDERER" (Dicari, hidup atau mati, Vladimir Putin karena pembunuhan massal) dengan foto Vladimir Putin.
Poster "dicari" dari vladimir Putin yang diunggah Alex Konanykhin. (Dailymail/Linkedin Alex Konanykhin)
Dari pernyataannya, tawaran hadiah Alex Konanykhin itu tidak ditujukan untuk siapa pun, namun hanya bagi para "petugas" yang berarti adalah petugas yang berwenang untuk menangkap Putin secara hukum.
Alex Konanykhin yang menawarkan hadiah 1 juta USD bagi petugas yang bisa menangkap Vladimir Putin untuk diadili. (Facebook Alex Konanykhin)
Penawaran hadiah bagi kepala Putin itu diunggah Konanykhin sepekan setelah Putin memerintahkan invasi militer Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Tak lama setelah mengunggah postingan kontroversial tersebut, pihak Facebook menghapusnya. Konanykhin kemudian menjelaskan lebih jauh lagi apa yang ia maksudkan dalam pernyataan tersebut.
"Beberapa laporan memberi sugesti bahwa saya menjanjikan untuk membayar asasinasi dari [Vladimir] Putin. Itu TIDAK benar. Meski hal itu akan dirayakan jutaan orang di dunia, saya percaya bahwa Putin harus diadili secara hukum," tegas Konanykhin.
Alex Konanykhin adalah seorang pengusaha kaya raya yang sempat menjabat sebagai delegasi Rusia bagi Amerika Serikat di tahun 1992 di era kepresidenan Boris Yeltsin. Namun ia kemudian putus hubungan dengan Kremlin (pemerintah Rusia) setelah dituduh mengkorupsi uang senilai 8 juta USD dari Bank Penukaran Uang Rusia di Moskow. Konanykhin kemudian mendapat suaka di Amerika Serikat pada 2007 dan sejak saat itu tinggal di sana.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Dailymail