Katana Berusia 700 Tahun Warisan Budaya Jepang yang Hilang Puluhan Tahun, Ditemukan Kembali di Australia
Sebuah katana (pedang khas Jepang) berusia 700 tahun yang hilang selama beberapa dekade kini berhasil ditemukan di Australia.
IDWS, Sabtu, 26 Februari 2022 - Di abad ke-14, salah satu dari pembuat pedang terbaik di Jepang bernama Etchu Norishige yang berkarya di wilayah Nei (sekarang Prefektur Toyama) menyuplai para samurai Jepang di era Kamakura dengan katana-katana ciptaannya yang berkualitas terbaik.
Selaras dengan reputasi Etchu Norishige, katana-katana ciptaannya sanggup bertahan selama ratusan tahun di mana salah satunya jatuh ke tangan Shimazu Norioki, Penguasa klan Shimazu ke-27 yang memerintah wilayah Satsuma (kini Kagoshima) kurang lebih 200 tahun lalu.
Namun kemudian, keberadaan katana itu tidak diketahui hingga akhirnya ditemukan kembali di benua lain, yakni Australia di era modern ini.
Pemilik dari katana buatan Etchu Norishige itu diketahui adalah seorang kolektor pedang asal Melbourne bernama Ian Brooks. 4 tahun lalu, Brooks menemukan sebuah katana yang dilelang di internet dan merasa bahwa katana itu berkualitas sangat tinggi sehingga memutuskan membelinya. Brooks memenangkan lelang untuk mendapatkan katana tersebut dengan nilai 5.300 AUD atau sekitar 54,8 juta rupiah.
Setelah mendapatkan katana itu, Brooks semakin yakin bahwa pedang bersejarah yang baru ia beli itu dilihat dari kualitasnya, memiliki nilai sejarah yang signifikan sehingga mulai menginvestagasi asal-usulnya.
Dari panjang dan ukiran di pelindung tangan dari katana tersebut, Brooks menyimpulkan bahwa katana tersebut termasuk jenis katana buatan Norishige yang tidak ditandai dengan ukiran khas pemiliknya (semacam signature mark) yang dikenal sebagai Katana Mumei Norishige — seri katana yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya Jepang, di mana katana yang dibeli Brooks merupakan salah satu anggota dari seri tersebut yang telah hilang selama puluhan tahun. .
Kemudian dengan mengamati tulisan Jepang di sarung katana tersebut, Brooks menemukan tulisan Kagoshima Jingu/Kuil Kagoshima dan menyimpulkan bahwa katana yang ia beli itu adalah katana yang dihadiahkan oleh Shimazu Norioki kepada Kuil Kagoshima (terletak di Kota Kirishima) 200 tahun lalu.
Kuil Kagoshima. (Foto: Wikipedia)
Brooks kemudian menghubungi Kuil Kagoshima untuk memverifikasi kesimpulannya tersebut dan pihak kuil juga yakin bahwa katana tersebut memang benar adalah Katana Mumei Norishige yang hilang.
Bagaimana katana bersejarah sekaligus warisan budaya Jepang itu bisa sampai dilelang di internet tidak begitu jelas, namun kemungkinan katana tersebut disita oleh tentara Aliansi di akhir Perang Dunia II. Teori itu diperkuat dengan fakta bahwa orang yang melelang katana itu di internet sebelum dibeli oleh Brooks merupakan warga New York, Amerika Serikat.
Saat artikel ini ditulis, Badan Kebudayaan Jepang hendak melakukan pemeriksaan final untuk memastikan keaslian katana tersebut. Namun sepertinya pemeriksaan itu hanya akan bersifat formalitas saja karena nomor katalog yang terukir di gagang katana itu sama dengan catatan di Kuil Kagoshima. Selain itu, katana milik Brooks itu juga sangat mirip dengan gambar katana di lukisan Shimazu Norioki.
Katana yang dibeli Ian Brooks sangat mirip dengan katana dalam lukisan dari Shimazu Norioki. (Foto: Wikipedia)
Lantas, apakah katana bersejarah itu akan dikembalikan oleh Brooks ke Kuil Kagoshima? Brooks mengungkapkan bahwa ia akan mengembalikan katana tersebut ke Kuil Kagoshima, namun hanya setelah dirinya meninggal dunia.
"Saya ingin menyimpan katana ini selama saya hidup, namun saya akan menyiapkan surat wasian yang menyebutkan bahwa katana ini ini akan dikembalikan ke Kuil Kagoshima setelah saya meninggal," tutur Brooks.
(stefanus/IDWS)
Sumber: SoraNews24 via NHK News Web