Jumlah WNI yang Jadi Korban Jiwa Pada Kecelakaan Kapal di Laut Malaysia Menjadi 21 Orang
Kecelakaan kapal di laut Malaysia pada Rabu (15/12/2021) pekan ini kini kini dikabarkan telah menelan korban jiwa warga negara Indonesia (WNI) sebanyak 21 orang.
IDWS, Sabtu, 18 Desember 2021 - Sebelumnya, jumlah WNI yang jadi korban jiwa dalam kecelakaan itu adalah 18 orang. Update jumlah korban jiwa kali ini diutarakan oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani.
“Masih 21 nama (meninggal) ya sebetulnya (di dalam kapal) ada 50 orang. Kita terus berkomunikasi dengan Konsulat Jenderal dan kita akan meng-update itu ke publik,” tutur Benny ditemui dalam perayaan Hari Imigran Internasional di Gedung BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (18/12/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.
Kapal yang dilaporkan memuat 50 imigran Indonesia itu tenggelam di laut Malaysia karena diterjang badai. Kecelakaan itu diketahui oleh tentara Malaysia yang sedang berpatroli, yang kemudian menemukan 11 jenazah di pantai pada hari Rabu (15/12/2021).
Pihak Malaysia saat melakukan evakuasi jenazah dari kecelakaan kapal di laut Malaysia. (jpnn.com/ANTARA OTO/Ho-KJRI Johor Baru)
Pada Kamis (16/12/2021) keesokan harinya ditemukan 7 jenazah lainnya, sedangkan 18 orang sisanya berstatus hilang. Sementara itu, sebanyak 14 korban dinyatakan selamat dan ditahan di Malaysia.
Benny menjelaskan, pihaknya telah membentuk tim investigasi khusus untuk mencari fakta seputar kecelakaan kapal tersebut. Tim investigasi itu dipimpin oleh Irjen Ahmad Kartiko yang menjadi Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI. Benny menuturkan, tim investigasi akan langsung bekerja mulai besok, Minggu (19/12/2021).
“Besok mereka berangkat ke Tanjung Pinang dan tentu mudah-mudahan dari investigasi menyeluruh ini kita bisa memastikan siapa bandar, siapa pengusaha, apakah melibatkan oknum-oknum yang dekat dengan kekuasaan,” papar dia. Benny menegaskan tak ragu mencopot jika ada pihak dalam BP2MI yang terlibat dalam peristiwa penempatan migran ilegal itu. “Saya tak segan melakukan pencopotan dari jabatan BP2MI,” imbuhnya.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com