Jelang Satu Dekade Meninggalnya Kim Jong-il, Penduduk Korut Dilarang Tertawa Selama 11 Hari
Sebagai salah satu negara paling tertutup dari dunia internasional, Korea Utara dikenal memiliki peraturan-peraturan aneh. Salah satuyna adalah larangan tertawa jika ada peringatan penting di negara komunis tersebut.
IDWS, Kamis, 16 Desember 2021 - Dan larangan tertawa tersebut akan kembali berlaku di Korea Utara (Korut) dalam waktu dekat ini. Pasalnya, negara tersebut akan memperingati satu dekade kematian dari pemimpin mereka sebelumnya, mendiang Kim Jong-il yang jatuh pada 17 Desember. Kim Jong-iL tak lain adalah ayah kandung dari pemimpim Korut sekarang, Kim Jong-un.
Melansir laporan dari world-today-news.com, seorang penduduk di kota Sinuiju di Korut yang tidak disebutkan identitasnya mengaku kepada reporter Radio Free Asia bahwa rakyat Korut dilarang minum minuman beralkohol, tertawa, atau melakukan kegiatan menyenangkan selama peringatan satu dekade kematian Kim Jong-il. Larangan itu dilaporkan akan berlaku selama 11 hari lamanya, yang disebut sebagai masa berkabung nasional di Korut.
Pemimpin Korut saat ini, Kim Jong-un (tengah) pada 29 November 2019. (Foto: nz.finance.yahoo.com/Korean Central News Agency/Korea News Service via AP, File)
"Dulu, banyak orang yang tertangkap basah tengah minum minuman beralkohol atau mabuk pada saat masa berkabung, ditangkap dan dianggap sebagai pelaku dari kriminal ideologi. Mereka dibawa pergi dan tak pernah nampak kembali," klaimnya.
"Bahkan jika salah seorang anggota keluargamu meninggal di masa berkabung, kamu tidak seharusnya menangis terlalu keras dan jenazah hanya bisa diambil alih pihak keluarga setelah masa berkabung usai," tambahnya. Selain itu, merayakan ulang tahun di masa berkabung juga disebutnya dilarang.
Demi membangun atmosfer berkabung dengan semakin dekatnya peringatan satu dekade kematian Kim Jong-il, polisi Korut telah dikerahkan sejak awal Desember tahun ini untuk mencekal penduduk yang melanggar peraturan-peraturan terkait masa berkabung nasional.
Selain itu untuk menjaga suasana berkabung, penduduk Korut dilarang berbelanja kebutuhan sehari-hari, dan BUMN Korut juga diminta untuk mengurusi penduduk ynag kelaparan di masa berkabung.
Penduduk Korut sebenarnya sudah mengkomplain peraturan-peraturan aneh tersebut karena memberi dampak buruk bagi mereka, terutama dari segi bnisnis di tengah-tengah pandemi COVID-19.
"Saya berharap masa berkabung untuk Kim Jong-il hanya akan berlaku selama sepekan, seperti saat masa berkabung Kim Il-sung (pendiri dan pemimpin Korut sebelum Kim Jong-il). Para penduduk sudah mengeluh karena dipaksa berkabung hingga mereka sendiri tampak seperti orang mati," aku seorang warga lainnya.
Setelah Kim Jong-il meninggal pada 17 Desember 2011, putranya, Kim Jong-un menggantikannya sebagai diktator baru Korut. Maka dari itu peringatan satu dekade meninggalnya Kim Jong-il ini juga sekaligus untuk memperingati satu dekade berkuasanya Kim Jong-un.
(stefanus/IDWS)
Sumber: world-today-news.com via Radio Free Asia
Foto: nz.finance.yahoo.com/Korean Central News Agency/Korea News Service via AP, File