Tragedi Penembakan di AS, Pelaku yang Masih Remaja Menembak Mati 4 Teman Sekelas dan Melukai 7 Orang Lainnya
Insiden penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat (AS), tepatnya di Oxford High School (SMA) di Michigan, yang menyebankan jatuhnya empat korban jiwa.
IDWS, Kamis, 2 Desember 2021 - Tragedi penembakan itu terjadi pada Selasa (30/11/2021) malam waktu setempat atau Rabu (1/12/2021) WIB di mana pelaku penembakan, Ethan Crumbley (15), menembak mati empat teman sekelasnya dan mencederai tujuh orang lainnya, membuat tragedi ini sebagai penembakan paling mematikan di AS sejak insiden K-12 pada 2018 silam. Ironisnya, salah satu korban jiwa masih berusia 14 tahun.
Para murid memblokade pintu kelas saat Ethan Crumbley melakukan aksi penembakan di Oxford High School pada Selasa (30/11/2021) malam waktu AS. (Foto: CNN)
Dari pengakuan para murid di sekolah itu, Ethan merupakan korban perundungan teman-teman sekelasnya. Namun tidak ada catatan pihak sekolah yang mengonfirmasi kebenarannya.
Para murid yang ketakutan membarikade pintu-pintu kelas, memanggil bantuan lewat telepon, dan mencari benda apapun yang bisa digunakan sebagai senjata untuk melawan pelaku penembakan.
Lebih dari 100 panggilan ke 911 (nomor panggilan darurat di AS) terjadi dalam insiden itu. 2-3 menit kemudian, petugas datang ke sekolah itu dan berhasil menetralisir pelaku yang belakangan diidentifikasi sebagai Ethan Crumbley, salah satu murid di Oxford High School .
Ethan Crumbley saat jaksa membacakan dakwaan terhadap dirinya lewat Zoom. (Foto: @wdiv)
Dakwaan terhadap Ethan Crumbley telah dibacakan oleh Jaksa Karen D. McDonald dari Pengadilan Oakland pada Kamis WIB di mana Ethan Crumbley dituntut sebagai "pria dewasa yang melakukan aksi terorisme berencana yang mengakibatkan kematian dari empat orang", serta "tujuh tuntutan penyerangan dengan niat membunuh", belum lagi "penggunaan senjata api secara ilegal" karena pemilik sah dari senjata itu adalah ayahnya.
Selain itu menurut petugas kepolisian Letnan Tim Wills, sebuah video yang mengindikasikan niat Ethan untuk melakukan penembakan berhasil ditemukan di telepon genggamnya, di mana ia mengatakan hendak menembak dan membunuh para murid di sekolahnya. Selain itu, sebuah jurnal juga ditemukan di tasnya di mana tertulis detail dari rencana penembakan tersebut.
Pelaku penembakan di Oxford High School, Ethan Crumbley (15). (Foto: AP)
Keempat korban jiwa dari penembakan di Oxford High School telah berhasil diidentifikasi sebagai Madisyn Baldwin (17), Tate Myre (16), Hana St. Juliana (14), dan Justin Shilling (17). Korban terakhir, Justin, sempat dilarikan ke rumah sakit namun meninggal pada pagi hari keesokan harinya.
Dari rekaman CCTV sekolah, Ethan tampak menembak para murid dari jarak dekat di bagian kepala dan dada.
Orangtua pelaku bisa dituntut
Senjata yang digunakan Ethan untuk membunuh teman-temannya, pistol semi-otomatis 9mm Sig Sauer SP2022 dibeli oleh ayahnya, James Crumbley, pada Jumat (26/30/2021) pekan lalu atau empat hari sebelum tragedi penembakan.
Kini pihak otoritas tengah menimang kemungkinan untuk menuntut kedua orangtua Ethan, James dan Jennifer Crumbley karena kelalaian dalam memiliki senjata api — yang merupakan salah satu syarat penting membeli senjata api secara legal di AS.
Orangtua Ethan Crumbley, James dan Jennifer Crumbley. (Foto: CNN)
Menariknya, Ethan dan kedua orangtuanya sempat bertemu dengan staff sekolah beberapa jam sebelum insiden terjadi. Sebelum pertemuan itu, Ethan sendirian juga telah melakukan pertemuan dengan pihak staff sekolah sehari sebelumnya.
Pertemuan antara Ethan seorang diri dengan staff sekolah sehari sebelumnya adalah membahas perilaku Ethan di sekolah yang mengkhawatirkan. Sedangkan apa yang dibahas saat pertemuan bersama kedua orangtua Ethan tidak dipublikasikan.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: CNN