Kuasai Kabul, Taliban Gelar Konferensi Pers Di Mana Mereka Mengklaim Akan Memperlakukan Kaum Wanita Lebih Manusiawi
Setelah menguasai ibukota Kabul dan menduduki Istana Presiden Afghanistan, kelompok Taliban menggelar konferensi pers pada Selasa (17/8/2021) waktu setempat.
IDWS, Rabu, 18 Agustus 2021 - Taliban lewat juru bicaranya, Zabihullah Mujahid, mengklaim bahwa kelombok mereka tidak akan menindas kaum wanita dalam hukum Islam yang mereka anut.
Mujahid mengaku bahwa ada perbedaan besar antara Taliban yang sekarang dengan Taliban 20 tahun lalu, di mana dulu Taliban dikenal karena menghajar dan bahkan mengeksekusi wanita di jalanan, melarang wanita bekerja, memperoleh pendidikan, jaminan kesehatan, hingga tak boleh keluar rumah tanpa ditemani anggota keluarga pria.
Sekelompok wanita Afghanistan berunjuk rasa pada 17 Agustus 2021 menuntut agar Taliban tidak menghapus eksistensi kaum wanita di masyarakat. (Dailymail)
Taliban yang sekarang, menurut klaim Mujahid, akan memperbolehkan kaum wanita memperoleh pendidikan hingga bangku kuliah — hal yang dulu dilarang oleh Taliban saat menguasai Afghanistan pada periode 1996-2001 sebelum invasi Amerika Serikat membuat mereka terusir dan terkucil dari negaranya selama 20 tahun.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid dalam konferensi pers pertama Taliban setelah 20 tahun terkucil dari Afghanistan. (Anadolu Agnecy/Getty Images)
Kelompok itu kini juga mengklaim akan mengizinkan wanita menjadi bagian dari pemerintahan baru. Namun ketakutan bahwa kaum wanita akan dijadikan budak seks atau obyek kawin paksa tetap menghantui warga Afghanista — yang berbondong-bondong melarikan diri dari negara tersebut bahkan sempat terjadi insiden warga yang terjatuh dari ketinggian setelah memaksa bergelantungan di pesawat militer AS yang lepas landas meninggalkan Afghanistan setelah Taliban menguasai Kabul.
Taliban menguasai Kabul, ibukota Afghanistan pada hari Minggu (15/8/2021) setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara tersebut, menandai akhir dari 20 tahun upaya transformasi Afghanistan oleh Amerika Serikat dan para sekutunya. Para tentara AS pun meninggalkan Afghanistan lebih cepat dari jadwal semula, yakni akhir Agustus ini. Warga Afghanistan yang ketakutan berlari ke Bandara Internasional Kabul tempat di mana AS dan sekutnya mengevakuasi warga yang ingin meninggalkan Afghanistan. Sayangnya tidak semua warga tersebut bisa dievakuasi. Saking putus asanya, banyak warga yang bergelantungan di pesawat militer AS hingga lepas landas.
(stefanus/IDWS)
Sumber: Dailymail