Gempa Bawah Laut 7,7 Magnitudo Pasifik Selatan, Australia dan Selandia Baru Umumkan Peringatan Tsunami
Gempa bawah laut berkekuatan 7.7 skala magnitudo menghantam Pasifik Selatan dan mengakibatkan ancaman tsunami bagi negara-negara di sekitar pusat gempa.
IDWS, Kamis, 11 Februari 2021 - Gempa tersebut terjadi Kamis dinihari waktu setempat, dan terletak kurang lebih 415km ke arah timur dari New Caledonia dengan kedalaman 10km, menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat seperti dilansir dari CNA. Pasifik Selatan merupakan istilah menyebut wilayah dari Samudra Pasifik yang berada di bagian selatan garis khatulistiwa.
Pusat Peringatan Tsunami AS di Pasifik Selatan melaporkan diperkirakan akan terjadi "gelombang tsunami mematikan" di beberapa garis pantai. Tsunami itu diprediksi memiliki ketinggian 0,3-1meter di atas level air laut pasang dan kemungkinan menghantam Fiji, Selandia Baru, dan Vanuatu.
Departemen Seismologi Fiji lewat Twitternya telah melaporkan gelombang tsunami telah sampai di garis pantainya, sayang belum ada detail lebih jauh lagi.
Biro Meteorologi Australia juga mengnfirmasi bahwa gelombang tsunami telah terbentuk dan memperingatkan Pulau Lord Howe yang terletak sekitar 550km arah timur dari pulau utama Australia.
Di sisi lain, Agensi Manajemen Gawat Darurat Nasional Selandia Baru telah merilis pernyataan yang memperingatkan masyarakat yang berada di daerah pantai untuk menjauh dari wilayah garis pantai.
Gempa bawah laut berkekuatan 7.7 skala magnitudo terjadi di Pasifik Selatan, sebelah utara Selandia Baru pada Kamis dinihari waktu setempat. (Foto: USGS)
"Kami memperkirakan area-area pantai Selandia Baru akan terkena gelombang air laut yang kuat dan tidak biasa, serta kenaikan air laut yang tak terduga di daerah pantai seiring dengan terjadinya gempa 7.7 skala magnitudo," bunyi cuplikan dari pernyataan agensi tersebut, seperti dilansir dari CNA.
Area yang diperkirakan akan dihantam gelombang tsunami di Selandia Baru adalah pulau-pulau di sebelah utara Selandia Baru, Great Barrier Island di arah timur dari Auckland, dan garis pantai sebelah timur Selandia baru.
Gempa bawah laut ini termasuk dalam wilayah cincin api atau wilayah di mana pelat tektonik Bumi saling berbenturan, sehingga kerap kali menimbulkan aktivitas vulkanik maupun seismik.
Di tahun 2018, gempa 7.5 skala magnitudo yang menyebabkan tsunami di Pulau Sulawesi, Indonesia, menyebabkan kurang lebih 4.300 orang meninggal atau hilang. Lebih jauh lagi, pada 2004, gemba berkekuatan 9,1 skala magnitudo terjadi di daerah pantai Pulau Sumatra dan menyebabkan tsunami yang menelan korban jiwa mencapai 220 ribu orang serta dianggap sebagai salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: CNA