Malaysia Dikejutkan Dengan Berita Kartel yang Telah Menjual Daging Halal Palsu Selama 40 Tahun
Sebuah "kartel daging" telah beroperasi dalam 40 tahun terakhir di Malaysia dan baru-baru ini terekspos telah memalsukan dokumen halal, mendistribusikan daging sapi "halal" palsu, bahkan menggunakan daging kuda dan kanguru sebagai pengganti daging sapi.
IDWS, Kamis, 24 Desember 2020 - Sindikat kartel daging tersebut diekspos oleh New Straits Times, yang melaporkan bahwa daging-daging halal palsu mereka diimpor dari Kananda, Kolombia, Ukraina, Uruguay, Spanyol, dan Meksiko. Parahnya lagi, produk daging tersebut diproduksi oleh produsen tanpa sertifikat.
Proses sertifikasi itu seharusnya merupakan tugas dari Departemen Pengembangan Islami Malaysia (JAKIM) dan Departemen Layanan Dokter Hewan (DVS), namun mereka luput menyadari praktik penjualan daging-daging halal ilegal masif tersebut.
(Aswadi Alias/New Strait Times)
Sindikat kartel daging tersebut dilaporkan memperoleh produk daging mereka dengan harga 50 persen lebih murah dari rumah-rumah jagal maupun produsen daging halal bersertifikasi.
Yang mengejutkan adalah mereka juga menjual daging kuda dan kangguru selain daging sapi yang tidak bersertifikat halal. Daging sapi yang mereka jugal pun berkualitas rendah dan seringkali berasal dari sapi berpenyakit, sehingga bisa mereka beli dengan harga sangat murah.
Bagaimana sindikat itu bisa lolos selama 40 tahun?
Menurut laporan New Straits Times, para pejabat pemerintahan yang korup memperoleh suap antara RM150 hingga RM 3 ribu (sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 10 juta) untuk meloloskan setiap kontainer berisikan daging-daging non-halal tersebut. Disebutkan juga bahwa di beberapa kasus, pejabat juga disuap menggunakan wanita untuk memuaskan nafsu birahi mereka.
Satu gelombang kontainer berisikan 25 ton daging yang telah lolos dari pengawasan kemudian dikirim ke gudang-gundang dari sindikat kartel tersebut di mana kemudian dikemas ulang dengan stiker-stiker halal palsu.
Kartel tersebut meraup keuntungan besar karena dapat menghindari pajak serta biaya untuk proses sertifikasi halal. Parahnya, sindikat ini dilaporkan telah menjalankan praktik penjualan daging halal palsu ini selama 40 tahun!
Asosiasi Pedagang Bumiputra Kuala Lumpur kini meminta para anggotanya untuk sementara waktu menghentikan penjualan produk-produk berbahan daging sejak berita mengejutkan ini dirilis.
Reaksi masyarakat Malaysia
Kebanyakan netizen Malaysia sangat terkejut akan bagaimana sindikat kartel daging halal palsu itu bisa lolos dari pengawasan hukum selama 40 tahun. Sebagaian umat Muslim merasa marah karena agama dan ibadah mereka tidak dipandang sama sekali. Dampaknya kini masyarakat Malaysia mulai kesulitan memercayai produk daging yang ada di sekitar mereka.
Senior gov officers responsible in ensuring that halal standards are met, have received money and women for sex as bribes. The meat would be mixed with halal-certified meat & repacked with fake halal logos, then enter the market. Disgusting.
https://t.co/D94JUPKRRQ — ?????????? ?????????????? (@ayshardzn) December 22, 2020
This is so scary..
You're saying some of our ibadahs might have been rejected because we had non halal meat in our system? bcs of corrupted GOVERNMENT OFFICERS?
BRO I THOUGHT BEING MUSLIM IN MALAYSIA IS EASY IT IS CLEARLY NOT!! WHAT IS THE BRAND! DROP THE NAME! I WANT JUSTICE!! https://t.co/XoU263ju1y — n00dlep00p (@AreeshaMunira) December 21, 2020
I think it would be tough for me to eat daging now cause now its at the back of my head weather the daging is halal or not. Should Malaysia consider large scale cattle farm in Malaysia or should we focus on marketing our own local meat industry? — ???? nab.abel.bell.lah (@bellnabilah) December 23, 2020
The way JAKIM is responsible for the certification of halal meat and this came about. Been taking bribes for the past 40 years to pass off non halal meat as halal. Incompetent and dishonest — nina ?? (@hellagoth) December 22, 2020
Semoga saja kasus ini tidak terjadi di Indonesia ya.
(stefanus/IDWS)