Arab Saudi Akan Buka Kembali Ibadah Umrah Secara Bertahap Mulai 4 Oktober 2020
Arab Saudi berencana untuk membuka kembali ibadah umrah pada 4 Oktober mendatang secara bertahap.
IDWS, Rabu, 23 September 2020 - Rencana tersebut disambut baik oleh Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia. Meski begitu Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus Kemenag Noer Alya Fitra mengatakan, pihaknya masih menunggu kebijakan selanjutnya dari Arab Saudi.
"Kita sambut baik adanya informasi ini, dibukanya umrah ini kan masih bertahap. Sementara hanya untuk warga negara Saudi dan orang-orang yang bermukim di sana," katanya seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/9/2020).
Nafit — sapaan akrab Noer Alya Fitra, menjelaskan, pihaknya kini sedang menyusun protokol kesehatan untuk jemaah umrah bersama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sembari menunggu kebijakan dari Arab Saudi. Sehingga, bila kebijakan dan aturan dari Arab Saudi telah terbit, Kemenag selaku regulator ibadah umrah juga akan menyesuaikan kebijakan tersebut.
Ilustrasi jemaah umrah. (Shutterstock)
"Misalnya gini, kita menetapkan harus ada karantina, ternyata Arab Saudi tidak mewajibkan itu, atau kita mewajibkan harus swab tes ternyata Arab Saudi tidak menerapkan itu. Jadi kita melihat dulu yang dari Arab Saudi itu bagaimana, baru kita keluarkan sesuai mereka. Biar tidak ada distorsi atau perbedaan," terang Nafit.
Selain protokol kesehatan, Nafit melanjutkan, pihaknya juga tengah menyusun regulasi terkait umrah di masa pandemi seperti saat ini.
Tahapan ibadah Umroh
Pemerintah Arab Saudi akan mengizinkan jemaah dalam negeri untuk melaksanakan umrah mulai Minggu, 4 Oktober 2020. Sementara itu, jemaah dari luar negeri akan diizinkan pada Minggu, 1 November 2020. Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi sendiri telah menangguhkan sementara izin visa untuk tujuan umrah dan mengujungi masjid Nabawi sejak Maret 2020 karena pandemi virus corona COVID--19 yang melanda dunia.
Dilansir dari Reuters (23/9/2020), kantor berita SPA melaporkan Arab Saudi mengizinkan pengunjung dari negara-negara tertentu yang dianggap aman untuk melakukan umrah. Sedangkan mengutip dari Saudi Gazette (22/9/2020), Arab Saudi telah mengumumkan dimulainya kembali umrah secara bertahap, mulai Minggu, 4 Oktober 2020. Dalam pelaksanaannya, tindakan pencegahan penyebaran COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan juga diperhatikan.
Umat Muslim mengitari Kabah saat melakukan tawaf ibadah haji dengan penerapan protokol kesehatan di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi, Minggu (2/8/2020). Pelaksanaan haji yang istimewa tahun ini di tengah pandemi Covid-19 hanya diikuti sekitar 1.000 jemaah, dengan protokol kesehatan yang ketat.(AFP/HO/SAUDI MINISTRY OF MEDIA)
Sumber dari Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan, berdasarkan laporan otoritas yang berwenang, Kerajaan Arab Saudi menyetujui kemungkinan pelaksanaan umrah dan kunjungan ke Dua Masjid Suci tersebut secara bertahap. Selain perkembangan penyebaran virus corona dan aspirasi dari berbagai umat Islam di dalam dan luar negeri, pelaksanaan umrah tersebut juga berdasarkan ketajaman kepemimpinan terhadap kesehatan dan keselamatan pengunjung Dua Masjid Suci tersebut.
Persetujuan pihak kerajan pun telah diberikan untuk memungkinkan pelaksanaan umrah dan kunjungan ke Dua Masjid Suci secara bertahap sambil mengambil tindakan pencegahan kesehatan yang diperlukan. Pada tahap pertama, warga negara dan ekspatriat dari dalam kerajaan akan diizinkan untuk melakukan umrah dengan kapasitas 30 persen mulai Minggu, 4 Oktober yang berarti 6.000 jemaah per hari mengikuti tindakan pencegahan kesehatan dari Masjidil Haram. Pada tahap kedua, warga dan ekspatriat di dalam kerajaan akan diizinkan untuk melakukan umrah, mengunjungi Rawdah di Masjid Nabawi di Madinah, dan shalat di Dua Masjid Suci, mulai Minggu, 18 Oktober 2020.
Situasi di sekitar Kabah, di dalam Masjidil Haram, Arab Saudi, kosong dari para jemaah saat diberlakukan sterilisasi, Kamis (5/3/2020). Terkait merebaknya virus corona, Pemerintah Arab Saudi menutup sementara kegiatan umrah dan melakukan sterilisasi di sekitar Kabah termasuk lokasi untuk melakukan sai di antara Bukit Safa dan Marwah.(AFP/ABDEL GHANI BASHIR)
Adapun pada tahap ini pengunjung dibatasi kapasitas 75 persen yang setara dari hampir 15.000 jemaah per hari dan 40.000 jemaah per hari mengikuti langkah-langkah pencegahan kesehatan untuk Masjidil Haram. Kemudian, 75 persen dari kapasitas sejalan dengan langkah-langkah pencegahan kesehatan untuk Rawdah di Masjid Nabawi. Pada tahap ketiga, jemaah dari luar negeri akan diizinkan untuk melakukan umrah mulai Minggu, 1 November dengan kapasitas penuh 20.000 jemaah dan 60.000 jemaah per hari dan akan berlanjut hingga resmi berakhirnya pandemi virus corona atau pengumuman resmi bahayanya.
Aplikasi Etamarna
Kedatangan jemaah umrah dan pengunjung dari luar kerajaan akan dilakukan secara bertahap dari negara-negara yang bebas dari risiko kesehatan terkait pandemi virus corona. Selanjutnya, tahap keempat akan memungkinkan pelaksanaan umrah, kunjungan, dan shalat oleh warga negara dan ekspatriat dari dalam dan luar kerajaan dengan kapasitas 100 persen dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Sementara itu, masuknya jemaah dan pengunjung diatur melalui aplikasi bernama Etamarna yang akan diluncurkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Pengadaan aplikasi ini ditujukan untuk menerapkan standar dan pengawasan kesehatan yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan di negara tersebut. Tak hanya itu, pemerintah juga meminta para jemaah dan pengunjung untuk mematuhi tindakan pencegahan dan menerapkan instruksi dan persyaratan kesehatan, termasuk memakai masker wajah, menjaga jarak aman, dan menghindari kontak fisik. Meski begitu, tahapan yang diumumkan dalam pernyataan ini akan terus dievaluasi, sesuai dengan perkembangan pandemi.
(Stefanus/IDWS)