Jepang Dihantam Badai Topan Haishen, 7,4 Juta Warga Diminta Mengungsi
Badai Topan Haishen yang sangat kuat menghantam wilayah Selatan Jepang pada hari Minggu, dan jutaan warga diminta untuk mengungsi.
IDWS, Senin, 7 September 2020 - Kekuatan Badai Topan Haishen disebut-sebut mampu mengangkat mobil, meski kini telah mulai melemah setelah mendekat ke kepuluan utama Jepang serta berganti arah ke barat, menuju ke lautan lepas. Meski begitu badai tersebut tetaplah kuat sehingga warga yang tinggal di jalur lewatnya badai topan Haishen diminta pemerintah Jepang untuk mengungsi.
Total, jumlah warga yang diminta mengungsi mencapai 7,4 juta jiwa dengan rincian perintah evakuasi kepada 1,8 juta orang dan saran mengungsi kepada 5,6 juta lainnya, menurut NHK.
Foto satelit dari Badai Topan Haishen hari Minggu (6/9/2020). (Japan Meteorological Agency)/EPA)
Menurut Direktur dari divisi peramal cuaca Agensi Meteorilogi Jepang, Yoshihisa Nakamoto lewat siaran televisi Jepang, badai topan Haishen berpotensi memecahkan rekor curah hujan dan kecepatan angin, serta dapat mengakibatkan longsor hinggga banjir bandang.
Warga Jepang memperkuat jendela serta pintu rumah atau tempat kerja mereka sebagai antisipasi datangnya Badai Topan Haishen.
Sebuah rapat darurat kabinet digelar pada Minggu (6/9/2020) di mana Perdana Menteri Shinzo Abe memperingatkan ancaman banjir serta tanah longsor, meminta warfga untuk mengungsi ke tempat pengungsian khusus (shelter), serta mengingatkan para warga yang tinggak di kawasan rawan longsor dan banjir agar terus berkomunikasi dengan pihak luar wilayah mereka agar bantuan dapat segera tiba.
Warga Jepang memperkuat jendela serta pintu rumah atau tempat kerja mereka sebagai antisipasi datangnya Badai Topan Haishen.
Warga Jepang memperkuat jendela serta pintu rumah atau tempat kerja mereka sebagai antisipasi datangnya Badai Topan Haishen.
Pada hari Minggu pukul 22.00 waktu Jepang, Badai Topan Haishen terlacak berada 90 kilometer arah barat dari kota Makurazaki dengan kecepatan angin mencapai 216 km/jam — yang mampu menjungkir balikkan kendaraan roda empat. Badai dahsyat tersebut diramalkan bergerak ke utara menuju ke garis pantai barat dari Pulau Kyushi sebelum kemudian sampai di semenanjung Korea pada Senin (7/9/2020).
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Dailymail