Wabah Ebola Muncul Lagi di Kongo di Tengah Pandemi COVID-19
Republik Demokratik Kongo kembali diserang wabah virus Ebola untuk kesekian kalinya
IDWS, Selasa, 2 Juni 2020 - Pemerintah Kongo melaporkan pada Senin (1/5/2020) bahwa wabah baru virus Ebola muncul di negaranya, tepatnya di zona kesehatan Wangata, Mbandaka, provinsi Equateur. Negara di Afrika Tengah tersebut juga tengah menghadapi pandemi COVID-19 dan wabah campak terbesar di dunia.
Selain itu saat ini Kongo juga masih berhadapan dengan wabah Ebola sebelumnya di Kivu Utara, Kivu Selatan, dan provinsi Ituri yang tengah berada pada fase final 42 hari hitung mundur deklarasi berakhirnya wabah yang dimulai sejak 14 Mei 2020 lalu.
Informasi awal dari Kementerian Kesehatan Congo menyebutkan bahwa enam kasus Ebola terdeteksi di Wangata di mana empat di antara telah meninggal sedangkan dua lagi masih menerima perawatan. Tiga dari enam kasus tersebut telah dikonfirmasi positif lewat tes laboratorium. Diprediksi, jumlah kasus Ebola akan bertambah seiring dengan meningkatnya pengawasan di wilayah tersebut.
"Ini adalah pengingat bahwa COVID-19 bukanlah satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi manusia," kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus. "Meski sebagian besar perhatian kita mengarah pada pandemi (COVID-19), WHO masih terus memonitor dan merespon berbagai situasi kesehatan yang gawat," tambahnya seperti dikutip dari situs resmi WHO.
Sebuah rumah sakit di Kongo. (WHO)
Wabah Ebola ke-11 bagi Kongo
Wabah baru ini merupakan wabah virus Ebola ke-11 yang dialami Kongo sejak pertama kali ditemukan di negara itu pada 1976 silam. Ini juga bukan pertama kalinya kota Mbandaka dan sekitarnya menghadapi Ebola. Sebelumnya lokasi tersebut juga mengalami wabah Ebola ke-9 di Kongo, tepatnya pada bulan Mei hingga Juli 2018.
"[Wabah Ebola] ini terjadi pada saat sulit, namun WHO telah bekerja keras selama dua tahun terakhir dengan otoritas-otoritas kesehatan, Pusat Kendali Penyakit (CDC) Afrika, dan partner-partner lain untuk memperkuat kapasitas nasional [Kongo] dalam merespon wabah," kata Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika.
"Untuk memperkuat kepemimpinan lokal, WHO berencana mengirim sebuah tim untuk membantu meningkatkan respon [terhadap wabah]. Melihat dekatnya lokasi dari wabah kali ini dengan rute-rute transportasi yang sibuk serta negara-negara tetangga, kita harus beraksi cepat," tambahnya.
(Stefanus/IDWS)