Kesal Cuitannya Dianggap Menyesatkan, Donald Trump Ancam Akan Menindak Twitter
Donald Trump tidak terima cuitannya diklaim Twitter sebagai komentar tanpa dasar oleh Twitter
IDWS, Kamis, 28 Mei 2020 - Pada hari Selasa (26/5/202), cuitan Donald Trump yang mengklaim bahwa langkah negara bagian California menggunakan cara mail-in-ballots (pemungutan suara via mail) dianggap tak berdasar oleh Twitter.
Trump menganggap, pemungutan suara via mail dapat berujung terhadap kecurangan. Twitter kemudian menaruh label "Get the facts about mail-in-ballots" dengan tautan yang mengarah ke fakta-fakta bahwa klaim eks pengusaha properti itu tidak berdasar.
Begitu mengetahui cuitannya dilabeli "menyesatkan" oleh Twitter, Trump tidak terima dan mencuitkan bahwa Twitter telah mengganggu pemilu 2020 di AS.
"@Twitter kini mengganggu pemilu 2020 [Amerika Serikat]. Mereka mengatakan bahwa pernyataan saya akan mail-in-ballots, yang akan mengarah ke penipuan dan korupsi masif, tidak benar, berdasarkan pengecekan cepat dari pewarta berita palsu CNN dan Amazon Washington Post..," cuit Trump pada 27 Mei 2020.
Donald Trump kemudian berencana untuk menanda tangani sebuah perintah eksekutif "terkait media sosial" pada Kamis (28/5/2020), menurut sekretaris Gedung Putih Kayleigh McEnany. Meski belum jelas apa isi perintah itu, kemungkinan terkait akan ancaman Trump untuk meregulasi secara lebih ketat atau bahkan menutup platform media sosial.
Presiden AS Donald Trump tidak senang akan kelakuan platform media sosial favoritnya, Twitter. (Shutterstock)
Presiden Amerika Serikat tidak punya wewenang untuk menutup platform media sosial, dan regulasi yang ditetapkan juga harus disetujuan oleh Kongres, namun Trump dilaporkan hendak membentuk suatu panel untuk mereview berbagai komplain akan bias dari pihak anti-konservatif akan platform teknologi.
Hal ini menarik untuk disimak mengingat Twitter adalah platform media sosial favorit Trump. Lewat akunnya @realDonaldTrump, ia kerap mencuitkan berbagai aktivitas, pendapat, hingga pernyataan kontroversial di Twitter.
(Stefanus/IDWS)