Kim Jong Un Muncul Kembali Setelah Tiga Minggu Absen, Tertawa dan Merokok
IDWS, Minggu, 3 Mei 2020 - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un muncul di depan publik secara tidak terduga pada Jumat (1/5/2020) untuk meresmikan sebuah pabrik pupuk di sebelah utara Pyongyang. Ia terlihat tertawa dan bahkan merokok.
Kim Jong Un saat muncul kembali di depan publik pada Jumat, 1 Mei 2020, menurut laporan KCNA. (Foto: KCNA)
Kemunculan Kim tersebut adalah yang pertama sejak 11 April atau kurang lebih tiga minggu, membuat berbagai negara dan pihak mempertanyakan kesehatannya hingga muncul isu bahwa kakak dari Kim Yo Jong itu telah meninggal.
Menurut Korean Central News Agency (KCNA) yang dikutip dari CNN, Kim tampak berbincang-bincang dengan para pejabat yang hadir untuk memperingati Hari Buruh sekaligus meresmikan sebuah pabrik pupuk.
Here's some of the video broadcast on Saturday by Korean Central TV of Kim Jong Un opening a fertilizer factory north of Pyongyang. pic.twitter.com/ibiMy8J0dg — Martyn Williams (@martyn_williams) May 2, 2020
Stasiun Televisi Sentral yang dimiliki Pemerintah Korea Utara menayangkan sebuah video di mana Kim hadir dalam selebrasi Hari Buruh di mana Kim berjalan dan duduk di atas panggung bersama adik perempuannya, Kim Yo Jong dan pejabat-pejabat Korea Utara lainnya sembari tertawa dan merokok.
Kim Jong Un (tengah) meresmikan pabril pupuk di sebelah utara Pyonyang pada 1 Mei 2020 ditemani adiknya, Kim Yo Jong (dua dari kiri). (Foto: KCNA)
Kondisi Kim Jong Un sempat dipertanyakan setelah ia tidak hadir dalam selebrasi ulang tahun kakeknya pada 15 April, padahal selebrasi itu dianggap sebagai hari yang sangat penting di Korea Utara. Pasalnya, ia masih terlihat empat hari sebelumnya dalam rapat politburo, menurut laporan KCNA.
Ketidakmunculan Kim kemudian memunculkan isu-isu bahwa dirinya lumpuh hingga meninggal, membuat dunia geregetan akan kabar sebenarnya dari putra Kim Jong Il itu.
Meski begitu, mengingat betapa tertutupnya Korea Utara, belum bisa dipastikan apakah foto-foto dan video tersebut asli atau hanya rekayasa untuk propaganda semata.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: CNN via KCNA