Negara-negara Larang Warganya Bikin COVID-19 Jadi Bahan Candaan dan Hoaks di Hari April Fools
IDWS, Rabu, 1 April 2020 - Berbagai negara telah melarang rakyatnya untuk tidak membuat prank atau berita bohong April Fools yang berhubungan dengan virus corona (COVID-19), bahkan ada negara yang mengancam akan memenjarakan mereka yang nekat melakukannya.
Perusahaan teknologi raksasa Google yang terkenal akan prank-nya setiap tanggal 1 April bahkan memutuskan untuk menghentikan tradisi tahunan tersebut karena wabah virus corona yang telah merenggut nyawa setidaknya 40 ribu orang di seluruh dunia.
Seperti yang kalian mungkin ketahui, April Fools yang jatuh pada tanggal 1 April merupakan hari di mana banyak orang membuat berita bohong untuk mengelabui orang lain, hingga media-media besar pun tak ketinggalan melakukannya. Hanya saja sepertinya tradisi tersebut tidaklah lucu bila dilakukan di kala dunia tengah berjibaku melawan pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
Pemerintah dari berbagai negara menghimbau agar masyarakat tidak menjadikan virus corona sebagai bahan candaan di hari April Fools. (Gambar: Euro Weekly)
Melansir The Jakarta Post pada Selasa (31/3), pemerintah Thailand menyatakan bahwa segala bentuk candaan April Fools yang berkaitan dengan virus corona dapat dihukum berdasarkan Undang-undang dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.
"Adalah melawan hukum apabila berbohong mengidap COVID-19 di hari April Fools," ungkap pemerintah Thailand di platform media sosial Twitter.
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen juga mengatakan kepada rakyatnya lewat Facebook agar tidak membuat berita bohong atau prank terkait virus corona, di mana ia menambahkan bahwa siapa saja yang menyebarkan rumor atau informasi palsu terkait virus novel itu bisa dihadapkan pada ancaman tiga tahun penjara atau denda mencapai kurang lebih 3 juta dollar Taiwan atau sekitar Rp 1,65 miliar.
Di India, tim keamanan siber pemerintahan negara bagian Maharashtra mengumumkan akan mengambil tindakan legal melawan siapa saja yang menyebarkan berita palsu terkait COVID-19 pada hari April Fools.
Menteri Kesehatan Jerman juga menghimbau kepada publik bahwa "virus corona bukanlah candaan" dan agar publik tidak membuat berita bohong yang berkaitan dengan virus itu.
Bagaimana dengan Indonesia?
(Stefanus/IDWS)
Sumber: The Jakarta Post