Korban Jiwa Akibat Virus Corona di Italia Tembus 10 Ribu Orang
IDWS, Minggu, 29 Maret 2020 - Angka kematian di Italia akibat virus corona (COVID-19) resmi melebihi 10 ribu jiwa, tepatnya 10.023 dari 92.472 kasus per Minggu (29/3) menurut worldometers.info.
Jumlah kematian akibat virus corona di Italia adalah yang terbanyak di dunia, melebihi China — negara pertama yang dihajar oleh virus novel itu — di posisi ketiga dengan 3.300 korban jiwa. Spanyol jadi negara kedua dengan korban jiwa terbanyak, yakni 5.982 jiwa dari 73.235 kasus.
Italia juga jadi negara yang mencatatkan jumlah kematian akibat COVID-19 terbanyak dalam 24 jam, yakni 969 pada Jumat (27/3) disusul 889 pada Sabtu (28/3). Sedangkan untuk jumlah kasus positif corona, Italia hanya kalah dari Amerika Serikat (AS) yang mencapai 123.776 pada Minggu (29/3).
Tentara Italia di Seriate, Italia, 28 Maret 2020, tengah berjaga di truk-truk militer yang akan digunakan untuk mengangkut peti mati korban virus corona. (Foto: REUTERS/Flavio Lo Sealzo)
Meski begitu, korban jiwa di Negeri Pizza sendiri hampir lima kali lipat dari Negeri Paman Sam. Tidak menutup kemungkinan bagi Italia untuk menyali AS dalam jumlah kasus positif corona, melihat tren peningkatan infeks dari hari ke hari yang semakin melonjak. Terakhir, terdapat penambahan 6 ribu kasus corona di Italia pada Sabtu (28/3).
Kebijakan lockdown dipertanyakan?
Angka-angka di atas membuat sebagian pihak mulai meragukan kebijakan lockdown penuh yang diterapkan pemerintah Italia di seluruh wilayahnya, namun pemerintah tetap kukuh berpendapat bahwa jumlah kasus positif dan kematian akibat COVID-19 di negaranya bisa jauh lebih banyak dari sekarang apabila kebijakan lockdown ketat dan masif tidak dilakukan.
Wilayah yang terkena dampak paling parah dari virus corona di Italia adalah Lombardi dengan total kematian mencapai 5.944 atau berkonstribusi lebih dari setengah total kematian akibat virus corona di Italia.
Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte mengumumkan bahwa ia telah menyetujui pengucuran dana 4,7 miliar euro (kurang lebih Rp 84 triliun) kepada rakyatnya yang terkena dampak terburuk akibat pandemi corona di Italia. Nantinya dana itu akan disalurkan dalam wujud voucher belanja dan paket-paket makanan.
Conte juga meminta Uni Eropa agar meluncurkan "recovery bond" (obligasi pemulihan) untuk membantu mendanai usaha-usaha melawan pandemi virus corona, dan mewanti-wanti bahwa kegagalam dalam menahan virus berbahaya itu bisa berujung pada "kesalahan tragis".
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Reuters, worldometers.info