Iran, Italia, dan Korsel Darurat Virus Corona, WHO Belum Mau Sebut Penyakit Itu Pandemi
IDWS, Selasa, 25 Februari 2020 - Korea Selatan tengah berjuang keras untuk menangkal wabah virus corona Wuhan (Covid-19) di negara berjulukan Negeri Ginseng itu, seiring dengan melonjaknya penyebaran serta kefatalan dari Covid-19. Setidaknya hampir 1.000 kasus infeksi serta 10 kematian akibat virus tersebut telah dikonfirmasi.
Hal yang sama juga terjadi di Italia, di mana penyebaran virus corona telah mencapai taraf mengkhawatirkan hingga menunda jadwal pertandingan liga sepakbola tertinggi di sana, Serie-A. Di Amerika Serikat sendiri, 53 kasus infeksi baru juga telah terkonfirmasi, membuat pemerintahan Donald Trump meminta anggaran miliaran dollar untuk membeli perlengkapan perlindungan, perawatan pasien, serta penelitian vaksin Covid-19.
Selain itu masih ada Iran yang melaporkan beberapa kasus kematian akibat Covid-10 pada Selasa (25/2).
Kota Daegu di Korsel kini sepi seperti kota mati setelah wabah virus corona merebak di sana. (Foto: BBC.com)
Melansir CBS News, kasus infeksi virus corona telah mencapai lebih dari 80 ribu di seluruh dunia dan angka kematian mendekati 3.000. Meski begitu Badan Kesehatan Dunia WHO masih bersikukuh bahwa masih terlalu dini untuk menetapkan Covid-19 sebagai Pandemi.
Pandemi adalah suatu penyakit baru yang dapat menyebar dengan mudah dan luas, serta TELAH tersebar dalam jangkauan global. Penyakit itu cenderung mematikan bagi manusia.
China, sebagai negara asal virus mematikan itu mengalami dampak paling besar dari muncul Covid-19. Setidaknya 77 ribu orang terinfeksi di sana, dan lebih dari 2.600 di antaranya berujung pada kematian.
Lebih dari 1.200 kasus infeksi telah dilaporkan dari kurang lebih 30 negara, plus sekitar 20 kematian. Italia melaporkan 4 kematian pada Senin (24/2), membuat total angka kematian di Negeri Pasta itu mencapai 7 orang.
Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menuturkan pada Senin (24/2) bahwa jumlah kasus baru virus corona yang muncul di Iran, Italia dan Korsel "sangat mengkhawatirkan".
Meski begitu ia menambahkan bahwa: "Untuk sekarang ini kami masih belum menyaksikan penyebaran tak terbendung dari virus ini [Covid-19] dan kami juga belum menyaksikan penyakit mematikan atau kematian dalam skala besar. Apakah virus ini punya potensi menjadi pandemi? Pasti. Apakah kita telah sampai di sana? Dari penilaian kami, masih belum," katanya seperti dilansir dari BBC.com.
Akan tetapi Mike Ryan, kepala dari program gawat darurat kesehatan WHO, menuturkan bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk "melakukan apa saja yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi pandemi".
Terakhir kali WHO menetapkan suatu penyakit sebagai pandemi adalah pada 2009 silam, di mana H1N1 atau Flu Babi. membunuh ratusan ribu orang.
(Stefanus/IDWS)