Korban Meninggal Virus Corona di China Bertambah Menjadi 1.770 Jiwa
IDWS, Senin, 17 Februari 2020 - Otoritas kesehatan China pada Senin (17/2) melaporkan 2.048 kasus infeksi Covid-19 (virus corona Wuhan) baru dan 105 kematian, membuat total jumlah kasus infeksi serta angka kematian di China saja masing-masing mencapai 70.548 dan 1.770.
Ditambah dengan angka kematian dari negara-negara lain, maka virus novel ini telah membunuh total 1.775 orang di ranah global hingga 17 Februari 2020.
Ying Yong — pemimpin provinsi Hubei yang baru dari Partai Komunis, memimpin sebuah rapat yang dihadiri oleh figur-figur pemimpin di provinsi yang jadi sumber wabah penyakit Covid-19 itu pada Minggu (16/2), menurut laporan The Beijing News.
Aksi publik pertamanya sebagai pemimpin provinsi Hubei adalah menekankan kebutuhan akan minimalisir birokrasi sehingga para pejabat dapat segera membuat keputusan secara tepat dan cepat. Selain itu ia juga mengatakan bahwa adalah sangat krusial untuk meningkatkan distribusi dari sumber daya medis dan edukasi akan pencegahan maupun pengendalian penyakit.
Tenaga medis berpakaian khusus tengah memeriksa seorang pasien virus corona Wuhan. (Foto: Xiong Qi/Xinhua via AP)
Ying Yong yang merupakan eks walikota Shanghai itu menjadi pemimpin provinsi Hubei mewakili Partai Komunis dengan menggantikan Jiang Chaoliang — pejabat dengan pangkat tertinggi yang dilengserkan terkait wabah penyakit yang merebak pertama kali di Wuhan itu.
Pergantian ini menyiratkan bahwa Beijing sangat tidak senang akan respon pemerintahan provinsi Hubei akan potensi bahaya wabah penyakit dan menganggap mereka bersalah atas meluasnya wabah tersebut.
Seiring dengan pemerintah China yang kelabakan mencoba mengatasi Covid-19, karantina terhadap provinsi Hubei juga diperketat lagi. Kendaraan apapun — kecuali untuk kebutuhan-kebutuhan pokok serta emergensi — telah dilarang untuk melintasi jalanan dari maupun menuju Hubei. Berbagai usaha baik kecil, menengah, maupun besar diperintahkan untuk tutup hingga pemberitahuan selanjutnya.
Xiaogan, kota tetangga Wuhan, telah melarang seluruh warga kotanya untuk keluar dari rumah. Larangan ini efektif sejak Minggu (16/2).
Wabah Covid-19 yang sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV atau virus corona Wuhan itu telah menyebar hingga ke 25 negara, menjangkiti hampir 700 orang dan membunuh lima lainnya di luar China.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: South China Morning Post