Update Virus Corona Wuhan: 360 Korban Jiwa di China, 17 ribu Kasus Infeksi di 23 Negara di Dunia
IDWS, Senin, 3 Februari 2020 - Pemerintah China melaporkan kasus-kasus baru virus corona Wuhan pada Minggu (2/2/2020), yang berbau mengkhawatirkan daripada berita positif.
Rumah Sakit sementara Huoshenshan di Wuhan yang dibangun China hanya dalam tempo 8 hari, rampung pada Minggu (2/2/2020). (Foto: Chinatopix via Associated Press)
Melansir The New York Times, disebutkan bahwa angka kematian akibat virus corona Wuhan atau 2019-nCoV itu di China telah mencapai 360. Seiring dengan meningkatnya angka kematian, lebih dari 2 ribu kasus baru juga tercatat — meningkatkan jumlah total kasus infeksi virus baru ini mencapai 17.205 di seluruh dunia menurut data dari pemerintah China dan Badan Kesehatan Dunia WHO.
Suasana Kota Wuhan yang sepi setelah 11 hari dikarantina. (Getty Images)
Dari laporan terakhir China, diketahui bahwa kini seluruh provinsi dan wilayah Negeri Tirai Bambu telah dijamah oleh 2019-nCoV.
Berikut ini adalah daftar dari negara-negara atau teritori yang telah dikonfirmasi terjadi kasus infeksi virus corona Wuhan:
Asia
- Thailand
- Jepang
- Hong Kong
- Singapura
- Taiwan
- Australia
- Malaysia
- Makau
- Filipina
- Nepal
- Kamboja
- Sri Lanka
- India
- Korea Selatan
Timur Tengah
- Uni Emirat Arab
Eropa
- Rusia
- Prancis
- Italia
- Jerman
- Inggris Raya
- Vietnam
- Finlandia
- Swedia
- Spanyol
Amerika Utara
- Kanada
- Amerika Serikat
Bisa meniadi Pandemi?
Banyak dari para ahli penyakit menular terkemuka di dunia mengkhawatirkan wabah penyakit 2019-nCoV akan berkembang menjadi pandemi.
Para petugas medis tengah memindahkan seorang pasien virus corona Wuhan ke ruang isolasi di Fuyang, China, Sabtu (1/2/2020). (Chinatopix via Associated Press)
Melansir Wikipedia, Pandemi merupakan suatu penyakit epidemik (menyebar luas dan menjangkiti banyak orang) yang menyebar di wilayah sangat luas hingga mencapai level benua atau lebih, bahkan seluruh dunia. Ada tiga syarat utama suatu wabah penyakit disebut pandemi menurut WHO:
- Merupakan penyakit baru yang belum ada atau terdata sebelumnya
- Menginfeksi serta berbahaya bagi manusia
- Dapat menyebar dengan mudah dan dapat menular antar manusia
Sebagai perbandingan, ketika SARS ditumpas pada 2003 setelah menyebar selama 9 bulan, hanya terjadi 8.098 kasus yang terkonfirmasi. MERS yang muncul pada 2012 hanya menimbulkan 2.500 kasus, jauh dibandingkan virus corona Wuhan dengan angka infeksi terkonfirmasi mencapai lebih dari 17 ribu hanya dalam tempo kurang dari tiga bulan saja, plus menelan lebih dari 360 jiwa. Ini berarti, penyebaran 2019-nCoV sudah bisa dimasukkan ke dalam kategori pandemi.
Pasien-pasien di sebuah rumah sakit di Fort Riley, Kansas, Amerika Serikat, saat pandemi flu Spanyol merebak di tahun 1918. (National Museum of Health/Associated Press)
Yang jadi perhatian adalah seberapa mematikannya virus ini. SARS membunuh sekitar 10 persen dari orang-orang yang terinfensi, sedangkan MERS sekitar 1 korban jiwa dari 3 pasien.
Pandemi 'Flu Spanyol' (Spanish Flu) di tahun 1918 memiliki tingkat kematian (mortality rate) hanya 2,5 persen dari total pasien yang terjangkit penyakit tersebut. Hanya saja karena menyebar begitu cepat, banyak sekali orang yang terinfeksi sehingga persentase kematian yang terkesan kecil tersebut pada akhirnya menelan korban jiwa lebih dari 20 juta - 50 juta nyawa.
Dua anggota dari komite pengawasan di kota Jiujiang, China, berkeliling mencatat riwayat perjalanan warga di suatu perkampungan serta memberitakan pencegahan dini virus corona Wuhan kepada warga. (Foto: Thomas Peter/Reuters)
Kontras dengan pandemi H1N1 di tahun 2009 yang membunuh sekitar 285 ribu orang, penyakit ini memiliki tingkat mematikan sangat rendah — hanya 0.2 persen.
Sejauh ini, tingkat kematian 2019-nCoV berada di kisaran 2 persen. Masih ditunggu akan berkembang seperti apa penyakit yang bersumber dari sebuah pasar di Kota Wuhan, China, ini. Semoga tidak menjadi pandemi baru yang membahayakan.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: The New York Times