Komandan Garda Revolusi Iran Nyatakan Bertanggung Jawab Penuh Atas Jatuhnya Pesawat Sipil Ukraina
IDWS, Sabtu, 11 Januari 2020 - Komandan Angkatan Udara Garda Revolusi Iran Jendral Amir Ali Hajizadeh menyatakan unit pasukan di bawah kendalinya bertanggung jawab penuh atas jatuhnya pesawat sipil milik maskapai Ukraina karena tertembak misil, dan otomatis dirinyalah yang menanggung semuanya.
"Saya menerima tanggung jawab penuh dan saya akan mematuhi keputusan apapun yang diambil. Saya lebih memilih mati daripada menyaksikan kejadian seperti itu (jatuhnya pesawat sipil yang memakan banyak korban jiwa)," kata Hajizadeh dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di stasiun televisi pemerintah Iran, seperti dilansir AFP, Sabtu (11/1/2020).
Komandan angkatan udara Garda Revolusi Iran Amir Ali Hajizadeh menjelaskan kronologi penembakan pesawat komersial Ukraina oleh militer Iran. (ATTA KENARE / AFP)
Hajizadeh menjelaskan bahwa operator rudal coba menghubungi komandannya sebelum menembakkan serangan. Namun, komunikasi yang terputus membuat operator rudal mengambil keputusan langsung melancarkan tembakan.
Komandan dirgantara Garda Revolusi Iran itu menyatakan bahwa sebuah rudal yang ditembakkan ke pesawat sipil Ukraina itu meledak di sebelah pesawat tersebut sebelum jatuh.
"Itu adalah rudal jarak pendek yang meledak di sebelah pesawat. Itu sebabnya pesawat itu bisa terus terbang untuk sementara waktu," ujar Hajizadeh dalam pernyataannya.
Beberapa jam sebelumnya, angkatan bersenjata Iran telah mengeluarkan pernyataan resmi tidak sengaja menembak pesawat Ukraina karena salah mengira pesawat akan melakukan serangan.
Mereka juga menyebut kesalahan tersebut karena faktor manusia dan terdorong oleh peningkatan aktivitas penerbangan militer Amerika Serikat di titik-titik strategis Iran.
Dalam kondisi penuh tekanan itu, menurut pernyataan Angkatan Bersenjata Iran, maskapai Ukraina dengan nomor penerbangan PS752 terbang mendekati pusat militer IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps/Garda Revolusi Iran), dengan kecepatan dan ketinggian mirip dengan pesawat yang akan melakukan serangan.
Presiden Iran Hassan Rouhani telah meminta maaf atas insiden tersebut dan berjanji akan mengadili pihak yang bertanggung-jawab.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: detikcom, CNNIndonesia.com