Jaksa Inggris: Reynhard Sinaga Adalah Pemerkosa 'Paling Produktif' di Inggris
IDWS, Selasa, 7 Januari 2020 - Warga Negara Indonesia (WNI) Reynhard Sinaga, 36 tahun, divonis hukuman penjara seumur hidup terkait kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah hukum di Inggris. Dalam empat persidangan kasus tersebut, hanya 48 korban yang kasusnya digelar dengan 159 dakwaan.
Namun pihak berwajib menduga bahwa Reynhard telah memperkosa setidaknya 195 orang pria di Inggris.
Pelaku pemerkosaan berantai di Inggris asal Indonesia, Reynhard Sinaga. (GREATER MANCHESTER POLICE)
Dilansir dari detikcom via Associated Press pada Selasa (7/1/2020), dugaan 195 korban pelecehan seksual Reynhard tersebut berasal dari rekaman video-video aksi bejat Reynhard yang ia rekam sendiri dan kemudian ditemukan dalam ponselnya. Disebutkan bahwa jumlah video mencapai lebih dari 1.500 dengan durasi bervariasi antara sejam hingga lebih dari enam jam.
"Reynhard Sinaga adalah pemerkosa yang paling produktif dalam sejarah hukum Inggris," kata Jaksa Penuntut Ian Rushton seperti dilansir AFP.
Menurut jaksa penuntut Ian Rushton, modus perkosaan yang dilakukan Reynhard adalah berteman dengan para pria muda, termasuk banyak yang mabuk setelah keluar malam.
Kamar Reynhard Sinaga tempat di mana aksi perkosaan terjadi. (GREATER MANCHESTER POLICE)
Kemudian ia menawari para korban tempat menginap di apartemennya. Rushton mengatakan banyak korban pada awalnya berterima kasih kepada Reynhard karena menawarkan akomodasi kepada mereka. Para korban disebutkan tidak menaruh curiga karena pelaku bertubuh kecil dan bersikap ramah.
"Tapi begitu kembali ke apartemennya, dia menggunakan korban sebagai objek murni untuk kepuasannya sendiri," kata Rushton.
Sidang pertama dimulai pada Juni 2018 dan sidang terakhir berakhir Desember lalu. Reynhard dihukum karena 159 pelanggaran, termasuk 136 perkosaan dan delapan percobaan perkosaan, pada empat persidangan terpisah, menurut Layanan Penuntutan Mahkota.
Rekaman CCTV saat Reynhard keluar dari apartemennya di Manchester. (CCTV GREATER MANCHESTER POLICE)
Hakim Suzanne Goddard menggambarkan Reynhard sebagai "predator seksual jahat" yang memangsa pria-pria muda yang mabuk pada malam hari. Reynhard diduga menggunakan obat penenang untuk membuat korbannya tidak sadar sebelum merekam serangan. Kebanyakan tidak tahu apa-apa tentang serangan itu. Dia ditangkap hanya ketika satu korban terbangun.
"Salah satu korbanmu menggambarkanmu sebagai monster," kata Goddard. "Skala dan dahsyatnya pelanggaranmu menegaskan ini sebagai deskripsi yang akurat."
Dia ditangkap pada 2017 setelah korban yang bangun berhasil mengambil ponselnya dan membawanya ke polisi.
CPS (Kejaksaan Inggris) mengatakan para detektif menemukan 3,29 terabyte materi grafis dari serangan seksual yang setara dengan 250 DVD atau 300.000 foto. Salah satu serangan berlangsung selama delapan jam.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: detikcom