Iran Siapkan Imbalan Lebih dari Rp 1 Triliun Untuk Kepala Donald Trump
IDWS, Senin, 6 Desember 2019 - Iran menempatkan hadiah uang senilai US$80 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun untuk kepala presiden Amerika Serikat saat ini, Donald Trump, sekaligus mengancam tidak segan menyerang gedung putih menyusul ancaman Trump agar Iran tidak melawan balik atas kematian Qassem Soleimani.
(Twitter/@realDonaldTrump)
Donald Trump lalu mewanti-wanti Iran bahwa Amerika Serikat tidak segan-segan menyerang balik dengan lebih keras apabila Iran membalasdendam terhadap kematian pemimpin militernya, Qassem Soleimani yang tewas dalam sebuah serangan drone di sebuah bandara di Baghdad, Irak.
Serangan udara itu dieksekusi atas perintah Donald Trump yang berkilah bahwa Qasem Soleimani diklasifikasikan sebagai teroris oleh AS dan bahwa Soleimani 'telah memerintahkan serangan kepada warga AS di Timur Tengah.
Prosesi pemakaman Qassem Soleimani pada Minggu (5/1/2020). (EPA)
Pihak organisir dari upacara pemakaman Jenderal Qassem Soleimani menyerukan kepada setiap warga Iran untuk menyumbang US$1 untuk mengumpulkan dana US$80 juta untuk hadiah bagi kepala Trump, di mana seruan itu dilakukan pada saat proses pemakaman di Mashad.
Iran juga mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi mematuhi kesepatakan nuklir tahun 2015. Sebuah pernyataan dari administrasi Presiden Iran Hassan Rouhani menuturkan bahwa negara mereka tidak akan lagi membatasi pengadaan uranium serta penelitian dan pengembangan aktivitas nuklirnya.
Seiring dengan memanasnya tensi antara kedua negara pasca kematian Soleimani, seorang anggota parlemen Iran, Abolfazl Aburotabi mengancam akan meluncurkan serangan ke wilayah AS.
"Kami dapat menyerang langsung Gedung Putih, kami dapat melawan mereka di wilayah AS, kami punya kekuatan, dan Insya Allah kami akan merespons pada saat yang tepat," kata Aburotabi dikutip dari Daily Mail via Iranian Labour News Agency.
Ancaman tersebut dilontarkan Aburotabi dalam sebuah sesi terbuka dari parlemen Iran di Tehran beberapa hari setelah Soleimani terbunuh dalam sebuah serangan drone pada Jumat (3/1/2020) di Bandara Baghdad. Soleimani merupakan arsitek dari operasi rahasia dan militer dari Tehran sebagai kepala dari Revolutionary Guards' Quds Force.
Setelah upacara pemakaman pada Minggu (5/1/2020) di mana ribuan rakyat Iran berkumpul, jenazah Soleimani lalu diterbangkan ke Ahvaz. Sebuah video menunjukkan peti yang berisi jenazah Soleimani turun dari pesawat dan disambut dengan band militer dan kerumunan rakyat yang meneriakkan "Mati untuk Amerika!"
Akankah konflik Iran-AS ini akan berbuntut ke Perang Dunia III? Semoga saja tidak.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Dailymail