Kontroversi Instagram: Diskriminasi Bintang Film Dewasa Dengan Menghapus Akun Mereka
IDWS, Rabu, 27 November 2019 - Ratusan akun Instagram bintang film dewasa dihapus pada tahun ini, meskipun tidak menampilkan konten-konten pornografi sekalipun. Singkatnya, akun mereka dihapus karena profesi mereka sebagai bintang film dewasa.
Salah satu pihak yang tak setuju akan tindakan diskriminasi Instagram terhadap para bintang film dewasa itu disuarakan oleh Alana Evans, presiden dari Adult Performers Actors Guild.
"Saya bisa saja membuat akun Instagram saya seperti Sharon Stone atau profil-profil Instagram lain yang sudah diverifikasi, namun realita menunjukkan melakukan hal itu membuat akun saya dihapus," tutur Evans dikutip dari BBC.
Ginger Banks (kiri) dan Alana Evans. (Ginger Banks, Getty Images)
Alana Evans mengaku, pihaknya telah membua daftar berisi lebih dari 1.300 bintang film dewasa yang diklaim akun Instagramnya dihapus oleh platform unggah foto milik Facebook itu karena dianggap melanggar standar-standar komunitas. Ingat, mereka sama sekali tidak menunjukkan foto-foto tidak senonoh atau yang berhubungan dengan seks.
"Mereka (Instagram) mendiskriminasi kami karena mereka tidak suka akan apa yang kami lakukan untuk bertahan hidup," tambah Evans.
Evans sendiri merupakan salah satu pemimpin dari kampanye melawan ketidakadilan Instagram terhadap bintang film dewasa itu. Kampanye tersebut menghasilkan sebuah pertemuan dengan perwakilan Instagram pada Juni, diikuti dengan ditentukannya sistem pendekatan baru bagi akun-akun yang telah dihapus. Akan tetapi, pada musim panas, pembicaraan kedua pihak berhenti dan Instagram kembali menghapus akun-akun bintang film dewasa.
Mendiang bintang film dewasa, Jessica Jaymes, yang meninggal pada September lalu dan akun Instagramnya kemudian dihapus. (Getty Images)
Yang paling membuat Evans geram adalah ketika akun bintang film dewasa Jessica Jaymes — yang memiliki lebih dari 900 ribu pengikut, dihapus Instagram setelah kematiannya pada September lalu, meski kemudian diaktifkan kembali.
Kemunculan "OMID"
Pada akhir 2018, para pelaku industri film dewasa mengatakan muncul seorang individu yang memulai kampanye terkoordinasi untuk melaporkan akun-akun para bintang film dewasa di berbagai platform sosial media dengan tujuan agar akun-akun itu dihapus. Invidu itu dikenal sebagai "OMID", yang mengaku bertanggung jawab langsung terhadap penghapusan akun-akun bintang film dewasa.
Parahnya lagi, OMID seringkali melakukan intimidasi dan pelecehan terhadap bintang-bintang film dewasa melalui pesan privat (DM atau PM).
"Akun Instagrammu dihapus karena akvitias pornografimu. Tinggalkan pornografi dan hiduplah dengan lebih baik dan terhormat daripada sekarang. Jangan mencoba menciptakan akun baru, aku akan menghapusnya setiap saat. Dan juga [kamu] harus tahu memblokir diriku tidak akan membantumu," — OMID.
Bintang film dewasa sekaligus aktivis hak asasi pekerja seksual Ginger Banks merupakan salah satu target utama dari kampanye yang digalang Omid.
"Ketika kamu menghabskan waktu dan tenaga untuk membangun sebuah akun dengan lebih dari 300 ribu pengikut dan tiba-tiba akun itu dihapus, membuat kamu merasa kalah," ungkap Banks. "Sekalipun kamu mengikuti peraturan [media sosial]. akunmu masih dihapus. Dan itulah yang membuat frustasi," tambahnya.
(Ginger Banks)
Ginger Banks menambahkan bahwa dengan menghapus akun-akun bintang film dewasa bukan karena melanggar peraturan, tapi hanya karena pekerjaan mereka, sama saja dengan menghilangkan salah satu — atau malah satu-satunya media marketing mereka.
"Orang-orang yang melaporkan kami tidak mengerti bahwa [tindakan mereka melaporkan akun itu] membuat rezeki banyak orang terpengaruh, atau [mungkin] mereka tidak peduli. Mereka pikir bahwa kami (para bintang film dewasa) tidak seharusnya melakukan pekerjaan ini dan pekerjaan ini tidak seharusnya eksis," jelas Banks.
Diskriminasi yang jelas, dan tanggapan Facebook sebagai pemilik Instagram
Seiring dengan kemajuan teknologi dan booming media sosial, Instagram menjadi salah satu media promosi yang sangat vital bagi industri film dewasa.
Produser film-film dewasa sering kali memperhitungkan jumlah pengikut akun Instagram dari bintang-bintang film dewasa sebelum memilih pemain untuk membuat film baru. Ketika akun dari seorang bintang film dewasa dihapus, ia kehilangan akses dengan para penggemarnya sekaligus daya tawar hingga koneksi bisnis yang telah mereka bangun dengan susah payah.
Hal yang paling krusial adalah, para bintang film dewasa mengklaim bahwa selebriti terkenal dunia bahkan lebih sering memamerkan foto-foto bernuasan seksual di media sosial, melebihi para bintang film dewasa sekalipun. Lucunya, akun para selebriti itu sama sekali tidak terkena sanksi.
"Saya tidak pernah mengunggah foto-foto panas ke Instagram. Tapi satu foto saya mengenakan legging bisa dianggap sangat provokatif oleh seseorang hingga dianggap harus dilaporkan," protes Ginger Banks.
Seorang juru bicara untuk Facebook menuturkan kepada BBC mengenai permasalahan penghapusan akun-akun Instagram bintang film dewasa:
Dengan komunitas global yang berbeda-beda, kami [Facebook] harus memberlakukan peraturan terhadap foto-foto telanjang dan ajakan-ajakan seksual untuk memastikan konten kami pantas bagi semua orang, terutama bagi anak-anak muda. Kami akan akan mengambil tindakan terhadap konten yang dilaporkan kepada kami bila memang konten itu melanggar peraturan. Kami memberi orang-orang kesempatan untuk protes dan akan mengembalikan [akun-akun yang dihapus] apabila kami memang salah menghapus.
Para pekerja seks takut apabila Facebook (dan otomatis,. Instagram) lebih memilih untuk menuruti suara mayoritas daripada keadilan dan kebebasan berekspresi, atau bahkan peraturan yang mereka tentukan sendiri.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: BBC