Badak Sumatra Terakhir di Malaysia Meninggal Setelah Berjuang Melawan Kanker
IDWS, Senin, 25 November 2019 - Suaka Margasatwa Malaysia tengah berduka atas kematian Iman, Badak Sumatra terakhir yang dimiliki Negeri Jiran itu.
Iman meninggal pada usia kurang lebih 25 tahun pada hari Sabtu (23/11) di Cagar Alam Badak Borneo (Borneo Rhino Sanctuary) di Suaka Margasatwa Tabin. Kematian Iman dikonfirmasi oleh Departemen Margasatwa Sabah, dilansir dari CNN.
Iman yang berjenis kelamin betina itu telah lama tinggal di cagar alam Borneo, tepatnya sejak ditangkap pada 2014 silam di Sabah, Malaysia, bagian dari Pulau Borneo.
"Iman selalu diberikan perawatan dan perhatian terbaik sejak ditangkap pada Maret 2014 hingga meninggal. Tidak ada yang bisa melakukan lebih," ungkap Datuk Christina Liew, Menteri Pariwisata Dalam Negeri, Budaya, dan Lingkungan Alam Malaysia.
Menurut Direktur Suaka Margasatwa sabah, Augustine Tuuga, Iman dilaporkan mengidap kanker yang menyebabkan rasa sakit teramat sangat di kandung kemihnya.
Aliansi Badak Borneo (BORA) yang mengoperasikan cagar alam tempat Iman tinggal, mendeskripsikan Iman sebagai "jiwa termanis, yang membawa kebahagiaan dan harapan bagi kita semua" dalam sebuah unggahan di Facebook.
Dengan kematian Iman, dipastikan Badak Sumatra kini telah benar-benar punah di Malaysia. Sebelumnya, Badak Sumatra di alam liar telah lebih dulu dinyatakan punah di Malaysia pada 2015.
Sejak 2011, Malaysia telah berusaha membudidayakan Badak Sumatra meski akhirnya gagal, baik secara alami maupun lewat pembuahan artifisial.
Badak Sumatra dulunya mengembara di sepanjang Asia hingga mencapai India, namun pembabatan hutan dan pemburuan liar menggerus jumlah mereka secara drastis.
Menurut World Wildlife Fund (WWF), diperkirakan hanya tersisa sekitar 80 Badak Sumatra di dunia, dengan label "terancam punah."
(Stefanus/IDWS)
Sumber: CNN via Borneo Rhino Alliance