Raih Beasiswa Dari Universitas Harvard, Anak Pasangan Petani Miskin Ini Jadi Inspirasi Banyak Orang!
IDWS, Senin, 21 Oktober 2019 - Kisah ini dimulai dari sebuah harapan, cita-cita dan doa, diikuti dengan kerja keras, kesabaran, ketabahan dan cinta.
Ini adalah kisah dari Romnick Bianco, anak ke-7 dari 9 bersaudara dari sepasang petani dari Provinsi Bulacan di Filipina.
Romnick Bianco semasa kecil harus berjalan jauh di sepanjang jalan setapak yang tidak dilapisi oleh apapun serta melintasi sungai tanpa jembatan, tak peduli meski matahari terik menyengat. Semua itu ia tempuh hampir setiap hari (kecuali Minggu) demi sebuah harapan dengan edukasi yang cukup, ia dapat memberi kehidupan yang lebih baik bagi keluarga dan lingkungannya.
Romnick Bianco saat masih kecil, bersama dengan kedua orangtuanya. (Facebook)
Setali tiga uang, ayah Romnick juga ingin putranya itu memperoleh pendidikan yang memadai. Romnick pun berusaha keras memenuhi mimpi sang ayah dengan tidak pernah membolos dan terus belajar tekun.
Sekalipun keluarganya dibalut kemiskinan, Romnick tetap yakin bahwa edukasi ditambah ketekunan akan memberi jalan bagi dirinya. Usahanya tak sia-sia, ia diganjar beasiswa ke salah satu institusi pendidikan terbaik dan ternama di dunia, Universitas Harvard di Amerika Serikat.
(Facebook)
Romnick memperoleh dukungan beasiswa dari Yayasan GreenEarth Heritage, sebuah badan amal lokal yang menawarkan bantuan bagi anak-anak para petani. Yayasan tersebut sebelumnya telah membiayai Romnick untuk bersekolah di International School Manila. Di sana, ia lulus dengan predikat terbaik.
(Facebook)
Berkat pencapaiannya itu, Romnick memancing perhatian dari berbagai universitas internasional seperti Universitas Wesleyan, Dartmouth College, hingga Universitas New York di Abu Dhabi, semuanya menawarinya beasiswa penuh. Tak menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut, Romnick pun memilih Harvard sebagai tujuan selanjutnya.
Romnick saat berkuliah di Harvard. (Facebook)
Romnick lulus dari International School Manila pada 2017, di mana ia lalu mengambil cuti setahun untuk berkeliling dunia demi memperluas wawasannya sebelum kemudian berangkat ke Harvard. Untungnya, ia tak melupakan asal muasalnya. Romnick menanam 1,500 pohon di tanah milik sang ayah.
(Facebook)
Kisah anak muda Filipina ini sangat menginspirasi karena dengan kemiskinan yang menjerat keluarganya, ia masih tetap mampu masuk ke Universitas Harvard, salah satu universitas paling bergengsi di dunia. Selama Romnick tidak lupa diri, maka masa depan cerah akan terus menantinya. Semoga semakin banyak anak-anak petani yang bisa mengikuti jejak Romnick, juga di Indonesia tentunya ya!
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Creativitybay