NBA Bela Hak Kebebasan Berekspresi Morey, Netizen China Balas 'Dukung Aksi Teror 9/11'
IDWS, Rabu, 9 Oktober 2019 - Komisioner NBA, Adam Silver, mengungkapkan sikap NBA dalam konfliknya dengan China yang dipicu satu cuitan Twitter Daryl Morey — Manajer Umum Houston Rockets.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, Morey membuat sebuah tweet kontroversial terkait kubu pro-demokrasi Hong Kong pada 4 Oktober lalu, yang memicu kemarahan China dan membuat Negeri Panda itu menghentikan seluruh siaran pramusim NBA serta menuntut agar NBA bersikap tegas menolak pernyataan Morey tersebut sehingga memaksa NBA menghadapi dilema antara profit dari pasar China atau reputasi maupun harga diri sebagai liga basket profesional kebanggaan Amerika serikat (AS).
Meski telah membuat pernyataan permintaan maaf lewat akun Twitternya @dmorey, masalah tersebut jauh dari selesai. Hong Kong merupakan sisik terbalik (ungkapan di China untuk menggambarkan batas kesabaran) bagi China dan cuitan Morey menyulut amarah Beijing, penggemar basket di Negeri Tirai Bambu hingga rekan-rekan penting bagi NBA di pasar China yang disebut setidaknya menyumbang 10% dari total pendapatan NBA.
Komisioner NBA, Adam Silver. (Kyodo News)
Pada hari Rabu (7/10) ini, NBA lewat komisioner Adam Silver akhirnya menunjukkan sikap mereka. Adam Silver menyatakan bahwa NBA membela tweet kontroversial Morey, mengatakan bahwa organisasi tersebut mendukung kebebasan berekspresi tanpa harus mendukung suatu sudut pandang tertentu.
"Tidak ada keraguan, dampak ekonominya sudah sangat jelas. Telah muncul konsekuensi-konsekuensi dramatis dari tweet tersebut, dan saya membaca beberapa media menyarankan agar kami (NBA) tidak mendukung Daryl Morey, namun faktanya, kami mendukungnya.
Menurut saya sebagai organisasi yang berbasis pada nilai-nilai, saya ingin menegaskan bahwa Daryl Morey mendapat dukungan untuk mempraktikkan kebebasannya berekspresi," kata Silver, dilansir dari Kyodo News.
Menariknya, NBA merilis pernyataan yang berbeda di China, yang dirilis dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Berikut ini adalah versi bahasa Inggris:
"Kami telah mengetahui pandangan yang diekspresikan oleh manajer umum Houston Rockets, Daryl Morey, telah menyinggung kawan-kawan dan para penggemar di China dan hal itu sangat disayangkan. Di saat Daryl telah menegaskan bahwa tweet-nya tersebut tidak mewakili Rockets maupun NBA, nilai-nilai dari liga NBA mendorong individual-individual untuk mengedukasi diri mereka sendiri dan membagikan pandangan dalam hal-hal yang penting bagi mereka. Kami sangat respek akan sejarah dan kultur dari China dan berharap olahraga dan NBA dapat terus digunakan sebagai tenaga pemersatu untuk menjembatani perbedaan kultur dan menyatukan orang-orang."
Versi bahasa Mandarin agak berbeda dengan versi bahasa Inggrisnya:
"Kami sangat kecewa akan pernyataan tidak mengenakkan dari manajer umum Houstan Rockets Daryl Morey, yang tak diragukan lagi sangat serius menyakiti perasaan dari para penggemar kami (NBA) di China. Morey kini telah mengklarifikasi bahwa komentarnya tidak merepresentasikan Rockets maupun NBA. Dalam nilai-nilai NBA, orang-orang dapat mengamati kembali topik-topik yang menarik bagi mereka serta membagikan pendapat mereka akan topik-topik tersebut. Kami sangat respek terhadap sejarah dan kultur China, serta berharap bahwa olahraga dan NBA dapat dignakan sebagai energi positif untuk mempersatukan, dan terus membantu membangun jembatan bagi pertukaran kultur internasional dan menyatukan orang-orang."
Tanggapan rakyat China
Pernyataan Adam Silver akan pandangan NBA mengenai kontroversial cuitan Morey membuat rakyat China agaknya kesal. Satu postingan di Weibo (sosial media di China) yang menanggapi pernyataan Silver itu jadi trending di Weibo hingga di-like lebih dari 9.500 orang.
"Bila mereka (NBA) mendukung HK (Hong Kong), maka adil-adil saja kalau aku mendukung 911 (peristiwa terorisme 9/11). "
"Mendukung kebebasam berbicara? Kalau begitu aku mendukung kemerdekaan California."
"911 (tragedi terorisme 9/11) seharusnya menjadi hari bahagia bagi Amerika Serikat, karena mereka mementingkan kebebasan berbicara."
Komentar-komentar tersebut dianggap keterlaluan bahkan dalam standar China sendiri dan kini telah dihapus oleh Weibo.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kyodo News