Terjadi Ledakan di Laboratorium Vector di Rusia yang Menyimpan Virus Cacar, Ebola dan HIV
IDWS, Selasa, 17 September 2019 - Kebakaran akibat ledakan gas menghancurkan sebuah laboratorium di Rusia yang menyimpan berbagai virus mematikan, seperti cacar, Ebola dan HIV.
Pusat Penelitian Pemerintah akan Virologi dan Bioteknologi atau lebih dikenal sebagai Vector menyatakan bahwa ledakan gas terjadi di lantai lima gedung laboratorium mereka pada Senin (16/9/2019).
Laboratorium Vector di Rusia yang merupakan satu dari dua tempat di dunia yang menyimpan virus cacar.
Berlokasi di Koltsovo, wilayah Novosibirsk di Siberia, Rusia, laboratorium itu merupakan himpunan dari jaringan penelitian dan pengembangan senjata biologis pada era Uni Soviet.
Disebutkan seorang karyawan menderita luka bakar tingkat tiga dan telah dibawa ke rumah sakit terdekat pasca ledakan — yang menghancurkan kaca-kaca gedung laboratorium.
Melansir dari RT, pihak otoritas menerjunkan 13 mobil pemadam serta 36 pemadam kebakaran untuk menanggulangi api yang berkobar yang diklaim oleh Vector membakar area seluas 30 meter persegi.
Laboratorium Vector merupakan satu dari dua tempat di dunia yang menyimpan virus cacar. Satu tempat lain adalah laboratorium berkeamanan tingkat tinggi di Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat di Atlanta
Walikota Koltsovo mengklaim bahwa tidak ada material-material biologis berbahaya yang terekspos ke udara luar akibat ledakan tersebut. Kekhawatiran akan penyebaran wabah penyakit mematikan wajar terjadi, karena Vector menyimpan beberapa virus mematikan seperti cacar, Ebola dan HIV.
Pada tahun 2004 silam, seorang pekerja laboratorium di Vector bernama Antonina Presnyakova tewas setelah tak sengaja menusukkan jarum suntuk berisi virus Ebola ke dirinya sendiri.
Kini, investigasi telah diluncurkan untuk mencari penyebab pasti ledakan di laboratorium Vector dan memastikan tidak ada virus mematikan yang terlepas ke udara.
Kasus wabah cacar mematikan yang terjadi secara natural (tanpa campur tangan manusia dengan sengaja) terakhir kali terjadi pada 1977 dan 1980. Cacar diperkirakan telah membunuh setidaknya 300 juta jiwa pada abad ke-20.
Sejarah dari penyakit cacar yang mematikan:
• Korban jiwa pertama dari penyakit cacar adalah Pharaoh Ramses V dari Mesir kuno, di mana ia meninggal pada tahun 1157 sebelum masehi dan pada muminya masih terlihat bekas-bekas penyakit cacar.
• Ketika pelaut Spanyol membawa penyakit cacar ke Hispaniola (kini Haiti dan Republik Dominikan) pada 1509, penyakit tersebut membunuh seluruh penduduk lokal yang berjumlah 2,5 juta jiwa dalam satu dekade saja.
• Lebih dari 200 tahun lalu, seorang dokter bernama Edward Jenner membuat penemuan krusial yang berujung pada dibuatnya vaksin cacar. Ia menyadari wanita-wanita yang mengidap cacar sapi karena setiap hari berada dekat dengan sapi cenderung kebal terhadap penyakit cacar yang merupakan versi manusia dari penyakit cacar sapi.
• Di Inggris, penyakit cacar merupakan wabah menular ke hingga 1935.
• Wabah cacar terakhir di Eropa diketahui terjadi pada 1972 di mana 20 juta orang divaksin setelah perjalanan jauh dari Mekkah ke Yugoslavia menginfeksi 175 orang.
• Doktor dari penjuru Bumi memulai kampanye vaksinisasi cacar untuk memusnahkan penyakit tersebut dan baru sukses pada akhir 1970an.
• Seluruh negara diminta untuk memusnahkan persediaan atau sampel dari virus cacar yang mereka miliki atau menyerahkannya ke instalasi dengan keamanan tinggi di Amerika Serikat atau Rusia.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Daily Mail